JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Beras Segar premium menjadi salah satu produk unggulan lokal yang merupakan produksi dari Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Bersama dengan produk hasil inovasi pertanian lainnya, beras kemasan berkualitas premium ini dipasarkan di stand UMKM dalam gelaran Bakti Sosial Terpadu (BST) putaran ke tiga di tahun 2022 yang digelar Pemkab Madiun di Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jum'at (2/12/2022).
Zubaidi, salah satu anggota Gapoktan Slambur mengatakan beras jenis ciherang ini dikemas dalam paket 5 kg. Pengemasan dilakukan oleh Gapoktan yang dipusatkan di RT 02/RW 02, Desa Slambur. Satu paket beras kemasan 5 kg ini dijual seharga Rp 55.500. Sedangkan per kilo gramnya dijual seharga Rp 10.500.
" Alhamdulilah terkait harga, saat ini masih di harga Rp 10.500 per kilo gramnya. Tentunya ini sangat bermanfaat, karena untuk yang usaha warung - warung itu masih terjangkau dan lumayan laku di pasaran, " jelas Zubaidi.
Meskipun pemasarannya baru mencakup wilayah Madiun, produk beras kemasan premium hasil produksi Gapoktan Slambur ini juga sudah bekerjasama dengan Penyelia Mitra Tani (PMT), yang menampung produk produk hasil pertanian.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan stok produksi, Gapoktan ini juga memanfaatkan hasil pertanian warga desa setempat. Karena bisa membantu kesejahteraan petani, serta roda perekomomian masyarakat bisa berputar.
" Beras kemasan ini sudah di produksi sekitar 2 tahunan. Karena masyarakat rata - rata petani, kita mengambil hasil pertanian di sini, kemudian kita proses disini, hasilnya juga bisa kita nikmati disini agar perekonomian masyarakat berputar, " ungkapnya.
Untuk memajukan usaha beras kemasan itu, Gapoktan Slambur pun terus berupaya untuk mengembangkan produknya. Terutama terkait dengan fasilitas mesin penggilingan padi untuk menghasilkan beras yang berkualitas.
" Tentunya untuk menghasilkan beras yang kualitas bagus diperlukan peralatan yang lumayan bagus juga, yang bisa memisah antara beras kepala, beras pecah dan menir, " ungkapnya.
Zubaidi juga mengungkapkan, dengan adanya produk beras segar dalam kemasan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Banyak petani yang menjual padi hasil panennya ke Gapoktan. Hal ini, tentunya sesuai dengan tujuan dari berdirinya Gapoktan itu sendiri yang ingin lebih memperhatikan dan meningkatkan taraf hidup dari para petani lokal.
" Kami berharap, untuk memajukan hasil produksi juga ada dukungan dari dinas terkait untuk meningkatkan kualitas dari produksi beras, juga dari sisi kuantitasnya, " pungkasnya.
Diketahui, selain menampung produk - produk hasil UMKM desa setempat dalam bazar produk dan olahan lokal, BST di Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun ini juga dilaksanakan kunjungan lansia/dhuafa, kunjungan Pokja PKK, kerja bakti, Pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pelayanan kesehatan, pelayanan administrasi kependudukan (KTP/KK), pasar murah, forum diskusi, olahraga bersama, serta rembug ndeso yang dipusatkan di Desa Slambur selama satu hari penuh. (jum).