VAPE atau rokok elektrik merupakan alat yang digunakan banyak remaja zaman sekarang, laki-laki bahkan perempuan. Apakah rokok elektrik lebih aman daripada rokok tradisional atau tembakau? Berikut ini ulasan Robi’ah Al-adawiyah, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, angkatan 2022, Kelas : PDB - A75.

Memang sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa rokok elektrik atau vape lebih aman dikonsumsi daripada rokok tradisional (rokok tembakau).

Banyak remaja sekarang yang menggunakan Rokok elektrik atau Vape karena terlihat lebih bergaya. Bahkan tak sedikit wanita sekarang yang menggunakan Vape atau rokok elektrik.

Ulasan ini mencoba memberikan tinjauan secara komprehensif tentang kandungan serta dampak dalam penggunaan rokok elektrik atau vape, apakah rokok elektrik atau vape lebih aman daripada rokok tradisional.

Tulisan ini menggunakan metode tinjauan literatur dilakukan dengan mencari artikel-artikel yang menggunakan basis data yang dikumpulkan dari artikel-artikel terpercaya.

Kata kunci : Vape, rokok tradisional, rokok elektrik
Vape atau vapor atau rokok elektrik merupakan alat yang digunakan banyak remaja sekarang untuk mengurangi ketergantungan terhadap rokok tradisional (rokok tembakau).

Beberapa orang menganggap bahwa Rokok elektrik atau Vape atau Vapor lebih sehat dan aman dibandingkan rokok tradisional (rokok tembakau).

Penggunaan rokok elektrik atau Vape dalam jangka panjang bisa menjadi salah satu akibat timbulnya penyakit. Vape atau rokok elektrik, jika sudah kecanduan bisa berdampak depresi, infeksi penyakit, dan masih banyak lagi.  Mengapa begitu? Mari kita kenali kandungan yang terdapat didalam Vape atau rokok elektrik berikut ini :

Nikotin
Nikotin merupakan zat kimia kelompok alkaloid yang dihasilkan dari berbagai macam tumbuhan. Salah satunya yaitu tembakau. Apabila menggunakan nikotin secara berlebih, maka akan menjadi kecanduan. Apabila seseorang sudah kecanduan, untuk menghentikannya pun akan sulit dan bisa menyebabkan orang tersebut depresi, tertekan dan pemarah. Penggunaan nikotin yang berlebih juga bisa mengakibatkan kerusakan pada paru dan arteri, serta bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker paru.

Propilen Glikol
Sebenarnya propilen glikol ini tidak berbahaya untuk dikonsumsi, dikarenakan ada beberapa makanan yang mengandung propilen glikol ini, salah satunya es krim. Akan tetapi propilen glikol ini akan berdampak bahaya apabila sering dikonsumsi oleh orang yang mengidap asma.

Gliserin
Gliserin merupakan cairan perasa yang digunakan oleh orang yang menggunakan vape atau rokok elektrik. Gliserin terkenal dengan nama Liquid. Belum ada penelitian lebih lanjut terkait gliserin ini. Namun apabila ada keluhan setelah menggunakan Liquid segera di konsultasikan dengan dokter.

Perisa
Perisa merupakan uap yang dihembuskan oleh pengguna vape yang menghasilkan bau enak dan berbagai macam rasa. Namun, dibalik rasa enak tersebut, terdapat kandungan zat yang berbahaya yaitu disetil. Apabila zat disetil dihirup oleh pengguna vape atau yang berada disekitarnya, maka bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan teoritis, didapatkan bahwa kebanyakan remaja yang menggunakan rokok elektrik atau Vape dikarenakan ingin mengurangi penggunaan rokok elektrik. Akan tetapi rokok elektrik juga berbahaya dikarenakan ada kandungan nikotin dan zat kimia lainnya yang bisa menyebabkan kecanduan.

Bahan kimia lain yang terkandung di dalamnya juga bisa menyebabkan kerusakan paru-paru dan penyakit kanker. Jadi, rokok elektrik atau vape maupun rokok tembakau tidak dianjurkan karena sama-sama terdapat kandungan berbahaya. Sebaiknya tidak digunakan meskipun rokok elektrik atau vape terlihat ramah untuk tubuh.(*)