JATIMPOS.CO/TUBAN – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Tuban bertema akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berketahanan dan berdaya saing, melalui optimalisasi sektor strategis, penguatan SDM, serta pemenuhan infrastruktur pendukung investasi. Tema ini diklaim menggugah semangat seluruh komponen aparatur daerah hingga desa dalam menentukan arah kebijakan pembangunan.

“Kita masih berfokus pada peningkatan SDM, penuntasan kemiskinan berkelanjutan, dan pembangunan infrastruktur,” kata Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzki di Pendopo Kridha Manunggal, Senin (20/3).

Dalam penentuan arah pembangunan, kata Mas Lindra begitu sapaanya, mengacu pada angka kemiskinan yang masih 15,02%. Pun juga Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih di angka 68,67%, serta efektifitas infrastruktur berdasar pada konektivitas. Selain itu, juga indeks tutupan lahan, serta tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

Sebelum hasilnya disahkan menjadi RKPD (Rencana Kerja Pembanguan Daerah) nantinya selain beberapa hal yang diungkap di atas, kebijakan pemkab yang diambil adalah memberikan stimulus perdagangan, pertanian, perikanan, dan stimulus sektor industri.

“Goalnya adalah menciptakan iklim investasi di Kabupaten Tuban, yang sudah kita awali dengan membuat RTRW, ” lanjut Mas Lindra.  

Pada pembangunan sektor ekonomi, lanjut bupati termuda ini, pada kalender kegiatan 2023 akan memperbanyak penyelenggaraan event sebagai wadah UMKM. Bukti konkritnya adalah pertumbuhan ekonomi sebesar 8,88 % adalah salah satu hasil dari hidupnya event di Kabupaten Tuban, yang telah memantik pertumbuhan ekonomi di tingkat bawah hingga 17%.

Bupati yang juga menjabat Ketua DPD Golkar ini menyatakan pembangunan infrastruktur berbasis konektifitas dan aksesibilitas melalui program Batu Kapur atau Bangun Tuban Kejar Penuntasan Infrastruktur juga akan diperkuat. Mas Lindra memamerkan pada 2022 sudah terlaksana pembangunan  jalan lingkungan sepanjang 466 km , jalan poros 112 km , dan 12 unit jembatan.

Diteruskan di 2023 salah satunya jembatan Glendeng yang akan menelan dana sebesar 30 hingga 35 milyar rupiah. Termasuk  pembangunan lainnya seperti drainase, proyek penanganan banjir, serta akses air bersih dan penyelamatan air tanah pelalui penanaman pohon masih akan menjadi fokus di tahun 2024.

Nantinya, finalisasi dari usulan yang muncul dalam Musrenbang tahap empat ini akan dilakukan di Juni 2023 mendatang. Untuk itu, Mas Lindra berharap, Musrenbang penentuan RKPD tahun 2024 kali ini bisa mengambil kebijakan yang lebih tepat sasaran dan bisa melakukan percepatan dalam semua sektor yang ada. (min)