JATIMPOS.CO/TUBAN – Rencana peresmian atau pembukaan Tuban Abirama kembali mundur. Semula akan dibuka pada Januari nyatanya hingga Maret 2024 masih menjadi teka-teki dan penantian khalayak masyarakat.
Pembangunan Tuban Abirama yang bertempat di eks Rest Area simpang tiga Jalan R.E. Martadinata—Teuku Umar rencananya akan menjadi ruang terbuka dengan tetap menyediakan pedagang usaha mikro dan fasilitas umum.
Kemudian mengenai belum dibukanya area ini, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR PRKP) Tuban, Agung Supriyadi saat dikonfirmasi, Jum’at (22/3/2024), mengungkapkan alasannya karena masih menunggu kesiapan pihak Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Kopumdag) terkait dengan pendataan pedagang yang akan berada di Tuban Abirama.
Ataukah karena menunggu aba-aba dari Mas Bupati yang sedang mencari hari baik? Bahwa pada prinsipnya Mas Bupati tinggal menunggu kesiapan pedagang. Artinya secara fisik bangunan sudah klir dan tinggal menunggu hasil koordinasi Dinas Kopumdag.
“Pembukaan tinggal nunggu info dari Pak Agus Wijaya Kadin Kopumdag, terkait orang-orang pedagang yang akan menempati tempat tersebut,” tegas Agung.
Terpisah, Kadis Kopumdag Agus Wijaya saat dikonfirmasi sejauh mana kesiapan pedagang menempati Tuban Abirama, bahwa saat ini masih terus mempersiapkan segala hal tentang administrasi termasuk akurasi data pengelola. Dinasnya yang bertanggung jawab tentang keberadaan dan keberlanjutan aktivitas di Tuban Abirama masih menyusun aturan main dan data konkritnya. Oleh sebab itu, perencanaan atau kesiapan harus betul-betul matang.
“Belum Mas, masih proses verifikasi pengelola,” jawab mantan Camat Montong ini.
Kapan batas akhir proses verifikasi berakhir? Pejabat yang pernah duduk di Kabag Humas dan Protokol Pemkab Tuban ini belum memberikan jawaban.
Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky pernah mengatakan bahwa peresmian atau dibukanya Tuban Abirama akan menjadi kejutan. Dia memastikan Tuban Abirama dipersiapkan sebagai fasilitas publik untuk mengasah kreativitas. Menjadi sarana pegiat ekonomi kreatif serta dapat melakukan pertunjukan atau menampilkan karya anak Tuban.
Mantan DPRD Jatim ini berharap fasilitas publik yang menelan anggaran miliaran ini kedepan tidak menjadi barang mangkrak, sehingga sinergi, kolaborasi, dan peran masyarakat dibutuhkan.
Sebagaimana diketahui, dilansir dari lpse.tubankab.go.id, Tuban Abirama dibangun sejak 2022 lalu. Pada tahun itu menelan APBD 8.428.800.000, lalu pada P-APBD 2022 senilai Rp. 1.940.000.000. Pembangunan berlanjut hingga dianggarkan dua kali dalam P-APBD 2023 yakni senilai 3.837.500.000 dan Rp 1.645.000.000. (min)