JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Sebanyak 67 pemuda pemudi di Bondowoso mengikuti pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) Barisan Anshor Serbaguna (Banser) Kecamatan Tamanan. Pelatihan tersebut digelar selama 3 hari yakni tanggal 24-26 November.
Diklatsar angkatan pertama untuk wilayah Kecamatan Tamanan ini, dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Manba'ul Falah, di Dusun Moncek, Desa Wonosuko, Kecamatan Tamanan, Jumat (24/11/2023).
Para peserta merupakan warga dari berbagai wilayah di Bondowoso. Bahkan, ada pula peserta yang berasal dari kabupaten Jember dan Kabupaten lainnya.
Kasat Korcab Banser Bondowoso, H. Syaiful Bahri Husnan, mengatakan, pihaknya terus menggelar kegiatan Diklatsar dalam rangka meningkatkan kuantitas anggota Banser.
Dengan harapan jumlah yang banyak ini bisa membuat anggota Banser kian kokoh menjadi panji-panji Nahdlatul Ulama sebagai Nahdliyin.
"Memang sebenarnya wajib Banser itu besar. Kami sekarang berusaha menata Banser kabupaten lebih bagus, lebih baik lagi," katanya.
Pria yang juga merupakan anggota DPRD Fraksi PPP ini pun menekankan bahwa para peserta hendaknya tak berhenti setelah pelatihan ini tuntas. Melainkan, perlu tetap melaksanakan tugas sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama.
"Selesai pelatihan tidak boleh selesai di sertifikat, pentingnya untuk membuat rencana tindak lanjut pasca Diklatsar. Jadi kalian harus tetap melaksanakan tugasnya," ujar pria yang akrab disapa Gus Syef itu.
Sementara menurut Camat Tamanan, Subhan yang juga hadir dalam pembukaan Diklatsar, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi atas terselenggaranya Diklastsar ini.
Dirinya berharap dengan adanya Diklatsar ini bisa dirasakan lagi manfaatnya bagi masyarakat. Khususnya, saat kegiatan sosial keagamaan.
"Jadi bagaimana Banser ini memahami tugas, peran dan fungsi dari Banser itu sendiri. Sehingga tak hanya sebatas setelah selesai kegiatan selsai," ujarnya..
Ia mengharapkan agar para peserta yang menjadi Banser ini tak hanya mengedepankan bendera Bansernya. Tapi juga mengedepankan peran serta di tengah-tengah masyarakat dalam berbagai aksi sosial kemasyarakat.
"Tak hanya melulu dalam kegiatan keagamaan. Tapi juga terlibat daam kegiatan sosial, seperti kebencanaan dan lain-lain," pungkasnya. (eko)