JATIMPOS.CO//SURABAYA- Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan Pemprov Jatim, dipimpin Ketuanya, Ny Hj Gardjati Heru Tjahjono, Belajar Bersama di Museum Negeri Mpu Tantular, Sidoarjo, Rabu (18/11). Tema bahasan tentang “Batik Sebagai Warisan Budaya Adi Luhung”

Sebelum belajar dan praktek batik, mereka berkeliling melihat koleksi museum Mpu Tantular. “Mungkin ibu ibu suka ke Mall, tapi ini museum perlu kita kunjungi juga,” ujar Ny Gardjati dengan tersenyum.

Apalagi kata Ny Gardjati ada nilai manfaat dengan belajar tentang batik di museum ini. Seakan tak pernah lelah kita untuk terus melestarikan batik serta mengembangkan.

“Sekarang pekerja produksi batik tulis berkurang, generasi muda banyak yang bekerja di pabrik. Karena itu perlu ditanamkan kepada anak-anak kita untuk mencintai batik,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim, Sinarto S.Kar, MM mengemukakan, Museum Negeri Mpu Tantular merupakan milik Pemprov Jatim. Selain koleksi yang mencapai belasan ribu benda bersejarah, dikembangkan juga berbagai aktivitas untuk peningkatan nilai budaya dan ekonomi masyarakat, termasuk batik. “Monggo dimanfaatkan,” ujarnya.

Ketua Dharma Wanita Persatuan Pemprov Jatim Ny Gardjati Heru Tjahjono menyambut gembira tawaran itu. “Mudah-mudahan kerjasama ini terus berlangsung, mungkin bisa kerjasama lainnya seperti menyulam, atau kuliner,” ujarnya.

Kadisbudpar Jatim Sinarto, S.Kar, MM (kisi) memberikan cinderamata kepada Ketua Dharma Persatuan Pemprov Jatim.
Kadisbudpar Jatim Sinarto, S.Kar, MM (kisi) memberikan cinderamata kepada Ketua Dharma Persatuan Pemprov Jatim.

 

Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular, Drs. Edi Irianto, MM menceritakan, museum ini dibawah Disbudpar Pemprov Jatim. “Sebelumnya ada di depan Kebun Binatang Surabaya. Tahun 2004 pindah disini,” katanya.

Ditempatkan di Buduran Sidoarjo menurut Edi Irianto karena jalur utama antara Surabaya dan Malang atau sebaliknya. “Di Sidoarjo perlu ada tempat wisata, dan dipilihlah wisata sejarah Museum ditempatkan disini,” paparnya.

Saat ini Museum Negeri Mpu Tantular terdapat 15-an ribu koleksi benda bersejarah. “Bahkan ada ruang khusus tuna netra, yang merupakan satu-satunya di Indonesia,” tambahnya. (sa)