JATIMPOS.CO/TUBAN – Wakil Bupati Tuban atau akrab disapa Kang Riyadi dan Ketua PCNU Kabupaten Tuban, Kiai Damanhuri meresmikan musola dan Pondok Pesantren Ilham Hubbul Wathon di Jalan Perintis, Kelurahan Sukolilo. Pembangunan musholla diharapkan memberi manfaat warga sekitar.
"Syukur alhamdulillah bersama Ketua PCNU Kiyai Damanhuri, musola dan Ponpes Ilham Hubbul Wathon, kami resmikan, mudah-mudahan mendapat keberkahan dan membawa manfaat," terang Kang Riyadi di lokasi, Kamis (9/3/2023).
Menurut dia, moment ini menandai bahwa edukasi tentang agama harus ditanamkan dimanapun dan dimana saja. Hal ini menjadi dasar untuk memiliki pandangan hidup sebagaimana yang diajarkan dalam keyakinan beragama.
Hal serupa disampaikan Ketua PCNU Tuban, Kiai Damanhuri bahwa pondok ini kedepannya sebagai tempat yang mengajarkan Islam rahmatan lil alamin. Utamanya bisa dijadikan sebagai tempat moderasi beragama. Sehingga tagline ponpes ilham hubbul wathon adalah pondok moderasi beragama.
"Yang pasti selalu bisa mengedepankan tawassuth, tasammuh dan i'tidal," tutur Yai Damanhuri.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Ilham Hubbul Wathon, Dr Misbahul Munir menjelaskan, musholla dan ponpes ini dinamakan ilham hubbul wathon yang berarti inspirasi cinta tanah air. Pemberian nama ini sangat penting karena sebagai tempat ibadah sekaligus belajar agama islam. Terlebih, agama islam yang berwawasan kebangsaan, moderat dan modern.
"Di ponpes ini menerapkan kaidah al Muhafadzoh 'alal qodimis sholih wal akhdu bil jadidil ashlah. Artinya melestarikan hal-hal baik dari masa lalu dan mengambil hal baru yang lebih baik lagi," terang Gus Munir sapaan akrabnya.
Lebih lanjut disampaikan, musholla dibangun di atas tanah wakaf Nomor 00004 dengan akta ikrar wakaf Nomor: WT 2/246/2002. Secara resmi beralamat di Jalan Perintis nomor 1 Kelurahan Sukolilo, Tuban atau tepatnya di Manunggal Utara. Disisi lain ponpes dan sekaligus tempat ibadah ini menggunakan aliran ahlussunnah wal jama'ah an nahdiliyyah.
Terlebih, menjadi garda penjaga Bangsa Indonesia dalam kerukunan dan kesatuan. Tak hanya itu, pesantren ini nantinya bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan dengan adanya santri yang bisa menghidupkan perekonomian warga. (min)