JATIMPOS.CO//NGANJUK- Ny Sumiarti (50 Th) asal Dusun Sumberbendo Kec. Ngetos Kabupaten Nganjuk, kemarin (1/3) tampak bahagia. Keduabelah matanya bisa melihat dengan jelas setelah dioperasi katarak gratis dalam rangka Hari Pers Nasional 2020 dan HUT ke-74 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

“Ini hari bersejarah, saya bisa melihat dengan jelas,” ujarnya. Sebelumnya mata Sumiarti sebelah kiri rabun dan bahkan tidak bisa melihat apa pun. Oleh dokter disarankan untuk operasi katarak untuk bisa sembuh, namun setelah dihitung biayanya merasa tidak mampu.

“Alhamdulillah, terimakasih ada operasi katarak gratis,” katanya. Hal yang sama dialami Ny Sukemi (56 Th) asal Kec. Rejoso Kab Nganjuk. Penglihatannya tampak jelas, dari sebelumnya yang buta sebelah. Ia mengaku tak punya biaya untuk operasi katarak. “Terimakasih ada operasi katarak gratis,” ujarnya.

Ny.Sumiarti dan Ny Sukemi bersama 26 pasien lainnya, kemarin melakukan “Post Operasi” di RSUD Nganjuk. Mereka dites oleh dokter dengan cara membuka perban bekas operasi dan melihat benda maupun huruf dari dekat hingga paling jauh.

Koordinator Baksos PWI Jatim, Syaiful Anam mengemukakan kegiatan operasi Katarak berlangsung selama tiga hari. Dimulai hari Jum’at 28 Pebruari tahap screening untuk memastikan pasien bisa atau tidak dioperasi katarak. Kemudian Hari Sabtu 29 Pebruari pelaksanaan operasi, dan pada Hari Minggu 1 Maret tahap Post Operasi (pemeriksaan setelah operasi).

“Seminggu lagi (8 Maret) juga diperiksa kembali,” ujarnya didampingi Bondet Harjito dan Andik Sukaca, tim Baksos PWI Jatim dan PWI Nganjuk.

Dari pantauan post operasi kemarin, mayoritas pasien penglihatannya membaik, tidak ada permasalahan yang cukup berarti. Mayoritas sangat baik (langsung bisa melihat jelas). Tetapi ada yang masih harus menunggu proses penyembuhan.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Nganjuk dr Tien Farida Yani, yang hadir pada kegiatan Post Operasi mengemukakan, ada pasien yang kondisi kesehatannya bagus sehingga cepat sembuh seperti dialami Ny Sukemi dan Ny Sumiarti tersebut.

Tetapi setidaknya kata dr Tien Farida, selama tiga minggu pasien harus menjaga mata yang baru dioperasi seperti tidak boleh kena air. Dengan demikian bisa dipastikan secara umum keberhasilan operasi katarak bisa dirasa setelah tiga minggu.

Ny Sumiarti (kanan) tampak bahagia setelah bisa melihat dengan jelas. Ia didampingi Wakil Direktur Pelayanan RSUD Nganjuk dr Tien Farida Yani, Koordinator Baksos PWI Jatim Syaiful Anam dan Bondet Hardito.

 

Sementara itu Ketua PWI Jatim, Ainur Rohim menyatakan kegembiraannya atas keberhasilan Baksos kali ini. “Operasi katarak ini pertama kita lakukan. Sebelumnya selama tujuh tahun berturut-turut berupa pengobatan umum dan gigi,” ujarnya didampingi Ketua HPN 2020 PWI Jatim, Teguh LR.

Tahun ini PWI Jawa Timur bekerja sama dengan Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih SCTV-Indosiar, Perdami (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) Jawa Timur, Pemkab, dan RSUD Nganjuk menyelenggarakan Bakti Sosial Operasi Katarak.

Saat pelaksaan operasi, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat hadir dan memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan operasi katarak ini. “Harapan saya ke depan semakin baik kerjasama dengan PWI yang memberi manfaat untuk warga,” ujarnya.

Kepada warga, Bupati berharap untuk terus menjaga kesehatan sebelum sakit. “Silakan datang ke Puskesmas atau Rumah Sakit untuk berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan,” tambahnya. (nam)