JATIMPOS.CO/TUBAN – Pendistribusian beras bantuan pangan nontunai (BPNT) di Kabupaten Tuban tetap pada kualitas semula. Puluhan ribu Keluarga penerima manfaat (KPM) seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban tetap memilih jenis premium.
Seperti halnya di Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban. Sebanyak 4500 KPM mendapat bantuan beras premium dari kemensos yang dikirim penyedia barang (supliyer) di kantor kecamatan setempat pada Rabu (02/12).
Bobot beras yang dipacking 15 kg dicek kualitasnya oleh aparatur kecamatan dan pihak Dinas Sosial sebelum dibagikan.
Sekretaris Dinsos P3A Tuban S.Y. Emanuel mengatakan pada bulan akhir tahun ini beras tetap pada kualitas yang sesuai atau seperti penerimaan sebelumnya. Tidak ada perubahan jenis maupun kualitas beras. Jenis premium tetap menjadi pesanan dan pilihan KPM.
“Kendati dalam pemeriksaan sudah bagus, tetap saja ini harus kita pantau sampai ke KPM,” kata Emanuel meminta seluruh komponen berperan serta mengawasi bantuan sosial ini.
Kedepan, lanjut dia, kualitas beras yang terdistribusi hari ini harus dipertahankan hingga distribusi bulan berikutnya. Dinasnya meminta agar tidak ada pihak yang dirugikan. Oleh karenanya proses penyaluran ke KPM harus tetap dipantau seluruh pihak.
Senada dengan Sekretaris Camat Singgahan Chusnul Khotimah mengatakan KPM diminta memeriksa ulang sebelum beras ini diterima dari agen. Menjadi hak keluarga penerima untuk mengetahui bobot, jenis, dan komoditi apa saja yang diperoleh setiap bulannya. Selain beras, kepada penyedia barang agar tetap menjamin dan menjaga kualitas beras, telur, tahu, tempe, daging ataupun ikan.
Layanan preorder, kata dia, memudahkan untuk memilih kualitas protein dan nabati. Selain itu di tengah pandemi bantuan akan sangat membantu KPM.
“Mohon kerjasamanya kita saling menjaga kualitas komoditi, karena semua demi masyarakat,” pinta Chusnul.
Kepada E-warung, wanita ASN angkatan 1991 berpesan agar selalu mengawal dan mengecek bersama dengan KPM. Apabila ada kondisi yang tidak diinginkan bisa segera dikoordinasikan.
Ketua paguyuban agen Saryadi Susilo juga menyebut kualitas beras premium sesuai standart dari Dinsos. Dia mengimbau kepada agen untuk dicek ulang lagi sebelum dibagikan ke KPM untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Bobot maupun kualitasnya silakan KPM dan agen menimbang ulang,” jelasnya.
Komitmen menjaga kualitas inilah yang diharapkan bersama. Sehingga penyedia jasa barang, agen, dan KPM tetap terbangun komunikasi harmonis.
Diketahui setiap droping beras tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Pengecekan secara berlapis disaksikan Dinsos P3A, camat, Kepolisian, TNI, TKSK, Ketua Paguyuban Agen, dan pemilik E-warung.
Hal ini guna memastikan semua komoditi bahan pangan dari program pemerintah pusat tersebut sesuai standar yang telah ditentukan. Alhasil, pengecekan berlapis membuahkan hasil yang positif dalam menjaga mutu program ini. (min)