JATIMPOS.CO//MALANG- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon "Penyelamat" Dja'far Saifuddin Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Malang kembali menggelar Webinar Covid-19 Series pada hari Minggu, 28 Februari 2021 melalui zoom.
Webinar kali ini mengambil tema Ngaji Vaksin Covid-19 "Ikhtiar Bersama Menyongsong Era Baru Untuk Indonesia Bebas Covid-19”, dalam acara ini hadir dr. Lies Dina Liastuti, Sp. JP(K), MARS (Direktur Utama RSCM Jakarta), Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA (Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UIN Malang), dan Begum Fauziyah, S.Si, M.Farm. (Ketua Halal & Tayyib Center UIN Malang) sebagai Keynote Speaker.
Webinar dibuka dengan opening speech dari Prof. Dr. Abdul Haris, M.Ag. selaku Rektor UIN Malang, beliau menyampaikan peran penting PMII bidang kesehatan dalam upaya pembangunan kesehatan Nasional dengan mencontohkan pada salah satu figur Dr. Fahmi Dja'far Saifuddin dimana beliau merupakan penggagas dan dekan pertama FKM UI.
dr. Lies Dina Liastuti, Sp.JP(K) memberikan paparan mengenai vaksin COVID-19 dari sisi medis dan memaparkan fakta seputar vaksinasi. "Dengan vaksin, tubuh kita belajar mengenali virus tanpa menjadi sakit, itu prinsip dari vaksinasi! " ujar Lies.
Materi Kedua disampaikan oleh Begum Fauziyah, S.Si, M.Farm. yang memaparkan vaksin Covid-19 dalam kacamata Islam. Dalam pemaparannya beliau menyampaikan terkait kehalalan dan sertifikasi halal vaksin covid-19 mengacu pada fatwa MUI nomor : 02 Tahun 2021. Beliau menyampaikan bahwa " Vaksin yang beredar di Indonesia telah melewati berbagai tahapan uji dan dinyatakan suci dan halal. Jadi para warga Islam tidak usah khawatir dengan kabar yang tidak benar diluarsana" imbuh Begum.
Prof. Dr. H. M. Zainuddin, MA (Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UIN Malang) menyampaikan bahwa masih banyak misinformasi seputar vaksin yang terjadi di masyarakat, bukan hanya soal vaksin namun sebagian besar program pemerintah terhambat oleh informasi yang tidak tersampaikan pada masyarakat sehingga muncul banyak hoax.
"Peran penting mahasiswa adalah memberikan informasi yang lengkap dan mengedukasi masyarakat dengan baik untuk menangkis hoax dan teori konspirasi liar. Sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan adanya kabar hoax itu" papar Zainuddin. (ham)