JATIMPOS.CO/TUBAN – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Bangilan kembali menerima beras premium dari Kementerian Sosial. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan regular pada Mei sebelumnya diperiksa di Pendopo Kecamatan setempat pada Senin (10/05) siang.

Sekretaris Dinsos Tuban Emanuel usai memeriksa beras di pendopo Kecamatan Bangilan menyampaikan pada prinsipnya kualitas tidak ada masalah. Layak dikonsumsi dan dipersilakan pihak penyedia barang atau supliyer membagikan ke agen-agen.

Dari pemeriksaan bersama pimpinan kecamatan, Manu sapaan akrabnya mengungkapkan, penyedia barang atau supliyer konsisten memberikan pelayanan pra-order berkualitas baik sesuai standart yang ditetapkan. Oleh karenanya kualitas harus terus menjadi hal paling utama.

“Mohon kerjasamanya menjaga kualitas komoditi, lalu segeralah dibagi ke agen untuk selanjutnya disampaikan ke KPM,” katanya.

Mengenai database KPM, Manu menyebut pihak dinas tidak memiliki otoritas menyortir atau terlibat langsung dalam pembenahan data induk tersebut. Semua menjadi kewenangan kementerian pusat.

“Sejauh ini validasi administrasi terus dilakukan,” tambah Manu.

Masih di tempat yang sama, Camat Bangilan Deni Susilo mengungkapkan agar segera mendroping ke bawah. Diharapkan paket beras 15 Kg segera terserap diikuti dengan komoditi pendukung lainnya.

Kata Deni, dengan menerapkan protokol kesehatan, pemeriksaan berlapis oleh Forpimcam, dinas sosial, TKSK, supliyer, dan sejumlah agen yang dilakukan secara terbuka adalah langkah untuk menekan atau meminimalisir berkurangnya volume dan kualitas yang dibagikan ke tingkat KPM.

Selama ini, lanjut Deni, supliyer taat pada pedoman umum yang diamanahkan. Bila dalam pendistribusian ke KPM ditemukan ketidaksesuaian kualitas segeralah berkoordinasi.

“Hasil pemeriksaan bersama tadi kualitasnya sesuai dengan contoh yang dibawa oleh dinas sosial,” kata mantan Sekcam Montong ini.

Selanjutnya penyedia beras, Syukur, menyebut berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sesuai aturan atau pedoman umum yang berlaku. Sebagai supliyer bila ditemukan ketidaksesuaian sample dengan kualitas yang didistribusikan ke agen atau E-Warung, risikonya siap mengganti.

“Sebagai supliyer kami akan memberikan yang terbaik,” ucapnya.

Sementara Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) setempat Dhani Hardiyanto mengungkapkan hingga April data bayar atau penerima di wilayahnya sekitar 2200 KPM. Pasalnya validasi data masih terus dilakukan. Dalam proses pencairan komoditi, KPM diharapkan ikut serta mengawasi dan mengontrol kualitas beras atau bobot komoditi yang diterimanya.

“Silakan KPM memeriksa ulang volume komoditi sebelum dibawa pulang,” pesannya.

Guna menjamin kualitas komoditi pendistribusian mendapat pengawasan ketat di tingkat kecamatan Polsek, Koramil, Camat, Ketua Paguyuban Agen dan TKSK. pengecekan juga dilukan ditingkat Agen, sebelum barang diterima oleh KPM di setiap Desa/Kelurahan. Pihak agen diharuskan melakukan pengecekan sebelum menandatangani berita acara serah terima. (min).