JATIMPOS.CO/JOMBANG - Berbagai inovasi dilakukan Bank Jatim untuk memberikan kenyamanan kepada nasabah melalui tranformasi digitalisasi belanja online. Salah satu inovasinya yaitu dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Jombang melaunching Beli Produk Online Njombang (BLONJO) dan Elektronifikasi Transaksi, di Pendopo Kabupaten Jombang, Rabu (23/09/2020).

Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab mengatakan, penerapan sistem belanja online tersebut merupakan salah satu solusi dalam mengatasi bagi pelaku usaha yang terhambat melakukan penjualan secara offline. Namun, syarat nya dapat bergabung yakni barang yang dijual merupakan hasil produksi sendiri dan tidak diproduksi di daerah lain.

“ Dengan adanya wadah pasar online BLONJO ini, semua masyarakat Jombang dapat bergabung melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang. Diharapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, terutama untuk perkembangan UMKM yang ada di Kabupaten Jombang sehingga kesejahteraan ekonomi masyarakat dapat meningkat,” pungkasnya.

Launching ditandai dengan order belanja melalui web Blonjo online menggunakan smartphone dan belanja tersebut langsung diantar. Kemudian dilanjutkan penyerahan secara simbolis QR code kepada UMKM Pesona Batik milik Nunuk Nurohmah, Gapoktan Pojok Kulon, Hudi, Takmir Masjid Agung Jombang dan Pendeta GKJW Bongsorejo, Tri Kridhaningsih.

Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia perwakilan Jawa Timur juga memberikan donasi ke tempat ibadah yang diterima Takmir Masjid dan Pendeta GKJW Bongsorejo melalui scan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, didampingi Direktur Teknologi Informasi & Operasi, Tonny Prasetyo dan Pemimpin Cabang Bank Jatim Jombang, Mugni Nurahman menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Jombang yang telah banyak mendukung Bank Jatim diantaranya dana sebesar 1,3 triliun Bank Jatim Jombang, 50% bersumber dari pemerintah Kabupaten Jombang.

Bank Jatim yang bergerak dibidang jasa perbankan, secara terus-menerus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah serta bersinergi dengan Pemkab/Pemkot di Jawa Timur pada umumnya, dan Kabupaten Jombang pada khususnya.

Apalagi Bank Jatim mempunyai platform teknologi digital untuk proses pembayaran bagi nasabah, salah satunya dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

" Semoga kedepan Bank Jatim bisa semakin baik, Bank Jatim berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh stakeholder untuk meningkatkan transformasi teknologinya, salah satunya kegiatan hari ini, berbelanja menggunakan sistem online, apalagi disituasi pandemi covid-19 saat ini, transaksi online meningkat tajam. Maka, Bank Jatim membaca peluang tersebut,” jelas Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman yang sebelumnya pernah menjabat Direktur Komersial & Korporasi Bank Jatim.

Selain untuk mengembangkan inovasi digital, disektor kredit, belanja modal tersebut juga digunakan Bank Jatim untuk mengembangkan platform kredit multiguna bagi ASN secara daring bertajuk Elektronik Kredit Multiguna (E-KMG).

" Digitalisasi pengajuan kredit multiguna ini pun disebut Ferdian bertujuan untuk menciptakan good corporate governance (GCG), " imbuh pria kelahiran Surabaya, 1 Februari 1964 yang juga pernah menjabat Pemimpin Wilayah Bank BRI Kantor Wilayah Surabaya.

Terpisah usai launching, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menyampaikan, dimasa pandemi Covid-19 ini, transaksi non tunai dapat dijadikan sebagai terobosan dalam menerapkan ekonomi yang sehat dengan meminimalisir penggunaan uang tunai.

"Bank Indonesia dalam hal ini sebagai fasilitator menyediakan platformnya, inovasi yang dilakukan Bank Jatim termasuk dalam hal regulasinya. Di Jawa Timur ini sebagai pioner penerapan tranformasi pembayaran digital. Selain itu, transaksi online dapat memberikan data yang tercatat secara baik, tertata mengenai minat dan tingkat belanja masyarakat. (Her).