JATIMPOS.CO/KABUPATEN BLITAR - Bertempat di Aula Kampus STIEKEN Blitar beberapa waktu lalu, kegiatan penutupan hari terakhir pelatihan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dilaksanakan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar, Didik Wahyudi, SE, MM beserta Kepala Seksi Organisasi dan Tata Laksana, Endang Witanti, SE, MM.

Selain itu juga hadir narasumber dari Lembaga Diklat Profesi (LDP) Blitar Mitra Sukses, praktisi dan konsultan koperasi serta diikuti oleh 150 peserta.

Wahyudiono, SE salah satu narasumber pelatihan tersebut menyampaikan materi yakni terkait penilaian kesehatan. Menurutnya, Penilaian Kesehatan Koperasi Jasa Keuangan (KJK) merupakan suatu indikator untuk menilai kinerja pengurus/pengelola KJK yang dinyatakan dalam katagori sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat.

Semakin meningkatnya kompleksitas dan profil risiko dari KSP/USP-KOPERASI (istilah generiknya : Koperasi Jasa Keuangan/KJK), maka perlu diidentifikasi permasalahan yang timbul dari operasional usaha jasa keuangan KJK.

Hasil akhir penilaian kondisi KJK dapat digunakan sebagai salah satu sarana dalam menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang. Bagi Pemerintah sebagai Pembina dan Pengawas dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM dan Dinas yang membidangi Koperasi di daerah dapat digunakan sebagai sarana penetapan dan implementasi strategi pembinaan dan pengawasan.

Tujuan dilaksanakannya penilian kesehatan juga menganalisis program kerja, rencana kerja serta RAPBD supaya dapat menjaga dan meningkatkan tingkat kepercayaan dari masyarakat , untuk mengetahui posisi hasil/prestasi kinerja KJK, dapat melindungi harta kekayaan KJK dan Penabung, untuk mengetahui tingkat kepatuhan KJK pada peraturan yang berlaku, serta untuk mengetahui business plan jasa keuangan yang akan dikelolanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UM Alfi Zulfikar zuqzas melalui Kasi Organisasi dan Tata Laksana, Endang Witanti, SE, MM mengatakan, dengan memiliki sertifikat dari pelatihan tersebut sangatlah penting, saat masa pandemi Covid - 19 tetap selalu mengedepankan protokol kesehatan di tiga gelombang kegiatan pelatihan terakhir ini.

" Sungguh luar biasa peminatnya, sungguh diluar dugaan peserta yang mengikuti, sebagai PPTK benar-benar salut dan merasa bangga sekali atas semangat para peserta, " ucapnya. (adv/kmf).