JATIMPOS.CO/KABUPATEN TULUNGAGUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung telah memfasilitasi pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) sektor industri agro dan kimia dengan mengadakan pembinaan pelatihan kue sebagai penyangga utama perekonomian yang terbukti tangguh dan tahan menghadapi berbagai krisis.
Maka dari itu keberadaan tersebut perlu difasilitasi dan pembinaan agar mampu lebih berkembang di perekonomian daerah dan menjadi produk yang memiliki nilai tambah.
Kegiatan pembinaan pelatihan kue IKM yang dibuka oleh Kepala Disperindag Tulungagung, Dra. Imroatul Mufidah melalui Kabid Industri Hendro Suseno tersebut diikuti sebanyak 70 pelaku usaha kecil. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari di hotel Krisna Hall Narita di Kabupaten Tulungagung.
Sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2020 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 61 Tahun 2020 tentang Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten Tulungagung juga Keputusan Bupati Nomor : 184.45/146/013/2020 tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Kabupaten Tulungagung Tahun Anggaran 2020 kegiatan ini didanai APBD.
Hadir sebagai narasumber pelatihan dari Dinas Kesehatan, Masduki memberikan materi tentang cara pengolahan pangan yang baik dan benar sesuaai kaedah kesehatan. Materi kedua dari BPR/BANK Kabupaten Tulungagung tentang permodalan bagi pelaku usaha kecil dan yang ketiga instruktur pelatihan dari praktisi usaha kue kekinian berbahan baku lokal. Pelatihan dilaksanakan dengan tetap mematuhi dan menaati protokol kesehatan.
Hendro Suseno menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan pelatihan kue IKM bertujuan untuk peningkatan ketrampilan para pelaku usaha kecil dalam pembuatan kue yang berbahan baku lokal.
“ Karena kita banyak sekali bahan baku lokal dengan harga murah belum dimanfaatkan secara optimal seperti ubi. Kalau kita bisa olah dengan cara dan teknologi yang tepat Insya Allah akan menjadi makanan tidak kalah bergengsi dengan makanan yang mengandung kimia itu, " jelasnya.
Menurutnya, selain dengan pelatihan kue tersebut untuk memberikan pembekalan bagi ibu rumah tangga agar memiliki jiwa wirausaha yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
Hendro Suseno mengungkapkan, peranan industri kecil terbilang sangat baik (luar biasa) pertama dapat menyumbang PDRB Kabupaten dengan cukup tinggi termasuk industri kecil.
" Karena 80 persen lebih industri yang ada di Tulungagung adalah industri kecil, selain itu menciptakan lapangan kerja. Yang jelas dari UKM IKM kita sebanyak 40 ribu lebih itu luar biasa tenaga yang diserapnya dan juga untuk pemerataan pendapatan masyarakat, " paparnya.
Lebih lanjut, Hendro Suseno mengatakan, untuk membangkitkan semangat atau memotivasi pelaku usaha kecil pihaknya akan memberikan bantuan stimulan berupa alat utama pengolahan kue yaitu mixer dan terbuka kepada 70 peserta yang akan diberikan di hari terakhir pelatihan.
" Memang di masa pandemi Covid-19 yang berdampak penurunan omset hingga 70% lebih, " tandasnya.
Dengan adanya pelatihan itu, masyarakat yang di bina diharapkan bisa menambah keterampilan dan menerapkan apa yang diperoleh saat ini. Bahkan sebagai pendorong untuk tetap semangat mencari rejeki sekecil apa pun usaha kita. Kalau kita tekuni akan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berdampak pada sosial ekonomi keluarga, berharap pandemi Covid-19 segera berlalu dan kehidupan masyarakat dapat kembali normal.terangnya. (san).