JATIMPOS.CO/JAKARTA- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa suara NU adalah suara Muslimat NU. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan sambutan pada peringatan Harlah Ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1).
"Doa Ibu adalah keramat, menembus langit luar biasa. Suara NU suara Muslimat, jaga persatuan nusa dan bangsa," katanya menyampaikan pantun di hadapan 150 ribu Muslimat NU yang menghijaukan GBK pada Sabtu (20/1/2024).
Khofifah juga menyampaikan bahwa GBK menjadi saksi bahwa NU menyejukkan hati. "Warna hijau nampak serasi, para ulama terus terpatri. Gelora Bung Karno menjadi saksi, kekuatan NU sejukkan hati," lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyampaikan pesan penting kepada segenap anggota Muslimat NU untuk terus berjuang secara tulus.
"Wahai Muslimat NU se-Indonesia teruskan berjuang tuk agama bangsa dengan tulus ikhlas lillahi ta'ala. Semoga Allah meridai perjuangan kita," katanya dengan melagukannya.
Ia juga berharap berkah dan rahmat serta menjadi ahli surga. "Duh Gusti kang Agung kang Moho Luhur, berkahilah kami, rahmatilah kami, jauhkanlah kami dari neraka-Mu, jadikanlah kami penghuni surga-Mu," lanjutnya.
Khofifah menyampaikan bahwa qariah yang melantunkan ayat suci Al-Qur'an surah An Nisa' ayat 9 dan dirijen ya Lal Wathan berasal dari PW MNU Maluku Utara. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber daya manusia (SDM) Muslimat NU berkembang secara merata.
"Artinya kualitas SDM Muslimat NU merata," katanya.
Komitmen cegah stunting
Khofifah juga menyampaikan bahwa Muslimat NU berkomitmen untuk menurunkan angka stunting secara nasional melalui pimpinan dan warga Muslimat NU se Indonesia. Hal itu dilakukan dengan melantik dan mengukuhkan ibu asuh untuk menurunkan stunting hampir di semua provinsi. Upaya tersebut merupakan langkah untuk membangun penguatan kembali sesuai dengan target pemerintah untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen tahun 2024.
"Ibu-Ibu sanggup melakukan?" tanya Khofifah.
"Sanggup!" jawab anggota Muslimat NU.
Dalam kesempatan itu, perwakilan pengurus Pimpinan Wilayah Muslimat NU se- Indonesia yang diwakili PWMNU Sulsel, PWMNU NTB, PWMNU Jabar, PWMNU SUMUT serta PPMNU menyampaikan deklarasi komitmennya dalam upaya menurunkan angka stunting. Berikut teks deklarasinya.
Komitmen Muslimat NU untuk Indonesia Emas
Dalam rangka menyongsong Indonesia emas tahun 2045, Muslimat NU bersama dengan seluruh warga Muslimat NU berkomitmen.
1 Menyiapkan generasi emas untuk melahirkan SDM yang memiliki kompetensi dan berkualitas
2 Muslimat NU siap menjadi ibu asuh untuk menurunkan stunting di INdonesia
3 Muslimat NU telah melakukan langkah konkret melalui pengukuhan ibu asuh untuk anak terindikasi stunting dan telah mendapatkan rekor MURI
4 Mengembangkan jejaring untuk percepatan penurunan stunting
5 Menggerakkan semua potensi Muslimat NU untuk pemenuhan kebutuhan, melahirkan generasi sehat, kuat, dan berintegritas.
Kegiatan Harlah ke-78 Muslimat NU ini dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersama sejumlah jajaran syuriyah PBNU, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama sejumlah jajaran tanfidziyah PBNU, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, dan Ibu Negara Keempat Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Hadir pula Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Margareth Aliyatul Maimunah, dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Whasvi Velasufah.(rls/zen)