JATIMPOS.CO/SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi calon Sekolah Rakyat (SR) yang berada di lingkungan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kampus Lidah Wetan Surabaya pada Jumat (18/4) sore.

Didampingi Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, Gubernur meninjau Gedung Laboratorium Anti Doping yang akan digunakan sebagai gedung sekolah, serta Gedung Asrama Unesa untuk tempat tinggal siswa. Rencananya, keduanya akan digunakan untuk jenjang SMA dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025.

Berbeda dengan calon Sekolah Rakyat di wilayah lain, Gubernur Khofifah memastikan bahwa SR yang ada di Kampus Unesa ini telah siap menjadi Sekolah Rakyat Luar Biasa. Seluruh fasilitas baik untuk belajar mengajar hingga asrama telah didesain ramah disabilitas.

“Hari ini kita melihat bagaimana kesiapan Unesa dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat Luar Biasa. Nah di sini InsyaAllah siap untuk menerima peserta didik yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),” ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan, kehadiran SR di Unesa menjadi langkah strategis untuk memastikan seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur memiliki Sekolah Rakyat. Unesa dipilih karena belum ada usulan lokasi dari Kota Surabaya, sementara fasilitas di kampus ini dinilai paling komprehensif.

"Fasilitasnya paling komplit dan komprehensif dimana ada klinik, sarana olahraga yang lengkap baik di dalam maupun luar asrama. Satu catatan pentingnya adalah di sini bisa menerima difabel," kata khofifah.

Selain itu, Khofifah menyampaikan kalau peserta didik SR nantinya dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di Unesa untuk mengembangkan talenta-talenta yang dimiliki. Mengingat, Unesa ialah Sport Science Nasional.

“Oleh sebab itu kami meminta kepada Pak Rektor agar asrama ini nantinya diajukan sebagai SR atas nama Kota Surabaya. Sehingga 38 Kab/Kota di Jatim InsyaAllah sekarang ini pads posisi siap untuk menyelenggarakan secara fisik," tegasnya.

Selain kesiapan fisik, Khofifah juga menyoroti kesiapan konseptual penyelenggaraan SR. Ia mengapresiasi pendekatan Unesa yang menekankan pembentukan karakter melalui pendekatan input, proses, dan output.

"Secara konseptual sudah disiapkan oleh Unesa. Oleh sebab itu saya harap pada Rakor RPJMD tanggal 29 April mendatang, Pak Rektor berkenan mempresentasikan konsep SR kepada Bupati/Walikota dan stakeholder lainnya," katanya.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa pihaknya terus proaktif terhadap semua proses pelaksanaan SR oleh pemerintah pusat. Salah satunya adalah dengan proaktif pada data keluarga yang berada di Desil 1 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Dari DTSEN kita mungkin 42 persen menyisir di Desil 1. Sehingga, ketika dari pusat nantinya menggunakan Desil 1 untuk perekrutan SR, Insya Allah kita ada dalam posisi siap menyelenggarakam SR di Juli mendatang," ucapnya optimis.

Di akhir, Khofifah menyebut pihaknya akan terus update terhadap guidance lanjutan dari pemerintah pusat, baik proses pembelajaran hingga rekrutmen tenaga pendidik dan asramanya.

"Pada dasarnya kita baru menyiapkan fisiknya saja. Yaitu gedung. Tapi terkait proses pembelajaran, rekruitmennya kita masih menunggu," katanya.

Sementara itu, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan mengatakan bahwa Unesa sangat siap untuk turut menyukseskan Program Sekolah Rakyat oleh pemerintah pusat.

Ia mengatakan, Kampus Unesa memiliki keunggulan utamanya adalah ramah disabilitas, fasilitas olahraga dan seni budaya. Dan untuk asrama, Unesa telah menyiapkan asrama berkapasitas 150 orang.

"Ketika nanti ditugasi pemerintah untuk sekolah rakyat terutama di level sma maka tidak ada persoalan. Untuk angkatan pertama di Juli mendatang, Insya Allah Unesa sudah siap," tegasnya.

Turut hadir jajaran Wakil Rektor dan Civitas Unesa, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim Mohammad Yasin, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai, serta jajaran Perangkat Daerah terkait lainnya.(zen)