JATIMPOS.CO/SURABAYA- Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak melaksanakan sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Jumat (6/6) bersama keluarga dan sejumlah masyarakat Jawa Timur.

"Hari ini Masjid Al-Akbar menjadi salah satu titik pusat pelaksanaan ibadah salat Idul Adha. Alhamdulillah, hari ini cerah dan kita mengikuti rangkaian ibadah dengan lancar. Ini dihadiri oleh banyak sekali masyarakat dan terlihat penuh. Tapi Alhamdulillah lalu lintas juga berjalan dengan lancar," katanya.

"Kami meyakini pelaksanaan di tempat-tempat lain juga lancar, khususnya di Madura dengan tradisi pulang kampung atau toron yang itu berjalan dengan sangat padat. Tapi mudah-mudahan tentunya dapat kembali dengan selamat dan bisa melaksanakan Idul Adha dengan lancar," lanjut Plt. Gubernur Emil.

Selain memastikan kondusivitas daerah, dirinya juga berpesan untuk menghayati Idul Adha. Di mana, setiap tahunnya umat Muslim senantiasa berlebaran dengan meneladani kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

"Tentunya spirit Idul Adha selalu sama, yakni spirit berbagi dan spirit berkurban. Bahwa di dalam setiap kemajuan dan kebahagiaan, ada pengorbanan yang harus kita lakukan. Sederhana, saya rasa, universal nilainya. Tapi konkrit sejarahnya dalam bagaimana hari raya ini muncul," jelasnya.

Seusai melaksanakan sholat Idul Adha, Plt. Gubernur Emil menyerahkan hewan qurban secara simbolis di Taman Peradaban Masjid Nasional Al Akbar. Di sana, dirinya menyerahkan sapi pemberian Presiden RI Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Badan Pengelola masjid Nasional Al Akbar Muhammad Sudjak.

Sementara, sapi qurban Wakil Gubernur sendiri diserahkan kepada Badan Pengelola Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur Imam Bashori. Dan sapi qurban Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono diberikan kepada Ketua Ta'mir Masjid Baitul Hamdi Imam Pauji.

"Jadi qurban Pak Presiden, Bu Gubernur, dan saya sendiri ini berasal dari Lamongan berjenis Sapi Lokal Peranakan Ongole (PO). Masing-masing masjid itu sudah punya mekanisme penyaluran kepada yang berhak. Ini dengan sistem yang adil dan merata seluas-luasnya," jelasnya.

Terkait kekhawatiran akan adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD), Plt. Gubernur Emil menekankan bahwa pemerintah telah melakukan langkah strategis untuk mencegah penyebarannya.

Sebab, telah tersedia petugas pemeriksa hewan kurban Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari Dokter Hewan (Medik Veteriner) sebanyak 950 orang, Paramedik Veteriner sebanyak 1.500 orang, Pengawas Bibit Ternak sebanyak 94 orang, Pengawas Mutu Pakan sebanyak 58 orang, dan Juru Sembelih Halal Bersertifikat sebanyak 3.254 orang.

"Maka, dalam proses penyembelihan kita sarankan di RPH. Tetapi yang di luar RPH akan dilakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem oleh Dinas Peternakan. Tolong diingat bukan hanya di momen ini saja tenaga-tenaga veteriner melakukan pemantauan dan pengawasan, tapi setiap waktu," terangnya.

Untuk itu, Plt. Gubernur menghimbau agar masyarakat tidak khawatir dan ragu dalam berqurban tahun ini. (rl)