JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Progres proyek pembangunan peningkatan jembatan Cantel yang digunakan sebagai penghubung Desa Tropodo Kecamatan Waru dengan Desa Pabean Kecamatan Sedati di Sidak oleh Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, pada Kamis (20/10) kemarin.

Pasalnya, inspeksi mendadak yang dilakukan tersebut buntut laporan warga yang merasa progres pembangunan jembatan terkesan lambat. Dilokasi proyek Subandi didampingi oleh pejabat Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo, Camat Sedati, Plt. Kabag Pembangunan Sidoarjo serta Kepala Desa Pabean Hj.Sriatun dan Kepala Desa Tropodo Khusaini.

Dalam sidaknya, Subandi mengatakan bahwa progres pekerjaannya masih sekitar 24 persen dalam tiga bulan berjalan pembangunannya. Ia berharap proyek fisik pembangunan jembatan Cantel tidak bermasalah. Selain itu Subandi meminta jembatan ini sesuai target atau tepat waktu.

“Saya tidak ingin proyek fisik pembangunan jembatan ini bermasalah, harus diselesaikan tepat waktu karena terlihat baru sekitar 24 persen dan minus 14%. Pengerjaannya sudah berjalan hampir 3 bulan, pembangunan jembatan ini menjadi akses utama warga dari Kecamatan Sedati ke Desa Tropodo Waru,” ujar Subandi kepada wartawan.

Pihaknya meminta pekerjaan pembangunan jembatan tersebut dimaksimalkan. Pasalnya waktu yang tersisa hanya 2,5 bulan. Jangan sampai batas waktu tersebut habis sampai melewati tahun ini.

"Besok Senin saya pimpin rapat untuk mapping kembali bersama dinas PUBMSDA, Bagian pembangunan, pelaksanaan, pengawasan dan utility  PGN untuk efisiensi waktu mengejar 2,5 bulan ini, selesaikan sesuai target capaian pembangunan jembatan," cetusnya.

Kendati demikian, Ia menegaskan pelaksana proyek dapat mengejar dan memanfaatkan waktu penyelesaian pekerjaan jembatan yang tersisa.

Dinas PUBMSDA Sidoarjo diminta segera menurunkan uditch untuk dipasang sampai 50%. Dengan progres jembatan tersebut minimal akses roda 2 dapat melaluinya untuk mengurangi kemacetan di jalan perumahan.

"Secepatnya Minggu ini harus dikerjakan untuk mengurai kemacetan di jalan perumahan, turunkan uditch sampai 50% agar pengendara roda 2 bisa mengakses jembatan ini, kalau memang perlu tambah tenaga kerja lagi. Karena saya minta proyek jembatan ini jangan sampai gagal,” paparnya.

"Intinya, pembangunan jembatan ini harus rampung sesuai target. Sebab benar benar dibutuhkan terkait peningkatan ekonomi masyarakat di wilayah Kecamatan Waru, Sedati dan sekitar,"sambungnya.

Dari Sidaknya Wabup menyampaikan beberapa catatan yang nantinya diberikan ke dinas terkait. Seperti halnya peningkatan pengawasan kontraktor dan konsultan pengawasnya agar selalu update perkembangan pembangunan melalui aplikasi E Kenda. Pasalnya ia melihat mulai awal proyek jembatan, konsultan pengawas belum melakukan input di aplikasi e-Kenda.

"Kecepatan, ketelitian serta kualitas spesifikasi pada jembatan penghubung antar desa ini harus sesuai dengan RAB  mengingat jembatan ini adalah jalur utama masyarakat Kecamatan Waru dan Kecamatan Sedati untuk menunjang perekonomian,” pungkasnya. (zal)