JATIMPOS.CO/LAMONGAN - Pupuk bersubsidi di Lamongan langka, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lamongan mendesak pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mencari solusi dalam menyikapi kesulitan para petani mendapatkan pupuk subsidi.

Anggota DPRD Lamongan Fraksi Gerindra Anshori mengungkapkan kelangkaan pupuk bersubsidi membuat petani di wilayah Lamongan mulai menjerit karena tengah kesulitan menemukan pupuk subsidi di pasaran. Kelangkaan pupuk bersubsidi itu telah dialami petani sejak dua pekan lalu. Padahal saat ini persiapan awal musim tanam. Terlebih saat ini petani tengah memasuki awal musim tanam yang sangat membutuhkan pupuk dari pemerintah atau pupuk bersubsidi.

"Harus segera di carikan solusi terkait keluhan petani, karena saat ini mereka sangat butuh pupuk di musim tanam,” desak Anshori, Sabtu (29/10/2022).

Politisi dari Partai Gerindra itu meminta Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Kabupaten Lamongan segera turun langsung ke lapangan, baik itu ke distributor, kios, poktan dan penyimpanan gudang pupuk subsidi. Masyarakat petani butuh kehadiran pemerintah di tengah- tengah persoalan kelangkaan pupuk.

"Tadi kita banyak dapat laporan dari para petani di beberapa kecamatan, terkait minimnya pupuk subsidi yang di salurkan ke petani, selain itu harga pupuk juga ada yang di jual antara 130-150 ribu bahkan ada yang 200 ribu atau dengan kata lain melebihi HET," ungkap Anshori.

Politisi yang dikenal merakyat ini mengungkapkan jika sudah mendapatkan beberapa orang yang mau testimoni terkait harga pembelian pupuk yang jauh di atas HET. Bahkan ada juga yang melaporkan penjualan pupuk di luar wilayahnya.

"Nanti mereka kita undang di rapat dengar pendapat dengan dinas pertanian, distributor dan perwakilan kios. kalau nanti terbukti, kita akan rekomendasi untuk mencabut izin pendistribusian pupuk," tegasnya

Anshor yang juga anggota Komisi B itu juga sudah meminta teman - teman dari Komisi B untuk segera melakukan rapat penjadwalan RDP, karena laporan dari masyarakat udah cukup banyak dan mendesak karena udah mulai musim tanam. Selain itu dia juga meminta untuk segera melakukan percepatan penyaluran pupuk subsidi sampai di tangan petani untuk jatah pupuk akhir tahun ini.

"Jangan ada yang bermain-main dengan pupuk subsidi untuk mencari keuntungan di luar aturan yang sudah ada, karena ini menyangkut nasib petani, nasib wong cilik, saya yakin nanti ada karmanya kalau masih ada yang bermain-main dengan pupuk subsidi. Terkait hal ini saya mendukung penuh aparat penegak hukum melakukan pengawasan penyaluran pupuk, kalau ada yang menyalahi aturan langsung di tindak," tegasnya. (bis)