JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Para istri dari pengasuh pondok pesantren yang tergabung dalam Majelis BNN (Bu Nyai Nusantara) Regional  Jawa Timur menggelar halal bi halal & Iftitah Naharul Ijtima', di Masjid KH Abdul Chalim, Desa Bendunganjati Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Rabu (14/6/2023).

Acara dengan Jargon Bu Nyai Bersatu Indonesia Maju, menekankan akan pentingnya silaturahmi antar Bu Nyai Pesantren, dirasa bisa menguatkan, saling beri motivasi demi kemajuan, kemandirian, santri dalam mencari ilmu di pesantren.

“Kegiatan Halal Bi Halal BNN bertujuan menguatkan barisan perempuan di Pesantren, agar bisa meningkatkan motivasi diri, keilmuan, demi modernisasi pesantren,“ ujar Siti Maslachah Ketua panitia.

Menurutnya, kemampuan diri perempuan pesantren harus terus ditingkatkan, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan.  “BNN tidak hanya kengkaji kitab kuning, tidak hanya pengembangan konstektual dari kitab itu saja, tetapi juga terus memahami, melek pengetahuan umum dan tenologi, agar bisa berjalan seiring majunya peradaban zaman,“ jelas Ning Lacha panggilan akrab Ketua Panitia.

Acara dengan peserta ribuan kaum perempuan terdiri dari Nyai-Ning yang merupakan istri dan anak para pimpinan  Pondok pesantren di Jawa Timur, dihadiri Wabup Mojokerto  Dr. H. Muhamad Barra, Lc., M.Hum, serta Ketum Pergunu Pusat, Prof. Dr. KH Asep Saifudin Chalim, MA.

Wabup Mojokerto Dr. H. Muhamad Al Barra Lc M.Hum, mengatakan, selamat menggelar acara halal bi halal & Iftitah Naharul Ijtima'di Pesantren Amanatul Ummah, memohon maaf bila ada tempat atau sarana prasarana yang kurang sempurna. “Semoga program kerja dari BNN dimudahkan Allah SWT dan beri kemanfaatan bagi santri santri di Indonesia,” ucapnya.

Gus Barra panggilan akrab Wabup Mojokerto menambahkan, sebagai pimpinan daerah mengucapkan selamat datang di kawasan Pacet Mojokerto, banyak destinasi wisata di Pacet, salah satunya adalah wisata  bernah de Valley  yang lokasinya dekat dengan Ponpes Amanatul Ummah. “Apabila setelah acara halal bi halal, para Bu Nyai ini ingin jalan - jalan refreshing  ke tempat wisata di Pacet monggo bisa saya bantu,“ imbuhnya.

Pada kesempatan itu Gus Barra mengulas tentang peran pesantren, peran kiai dan santri dalam mendirikan NKRI, jauh sebelum Indonesia merdeka, Ponpes sudah tanamkan cinta tanah air, kemudian muncul Nasionalisme, muncul kesadaran berbangsa dan bernegara. ”Dengan kesadaran kiai dan santri akan cintanya terhadap tanah air, mengobarkan semangat  mengusir penjajah di Indonesia,“ ungkapnya.

Kemerdekaan Indonesia, lanjut Gus Barra, itu juga muncul dari bilik – bilik Pesantren, NU punya  pasukan namanya Hisbulloh  komandannya kiai pasukannya Santri. “Indonesia sebelum ada TNI sudah ada pejuang Hasbulloh  yang mampu mengusir penjajah,  setelah Indonesia Merdeka, peran Pesantren, peran  kiai dan  santri, hingga kini terus mengisi kemerdekaan dengan sebaiknya,“ terangnya.

Sementara itu, Kiai Asep Saifuddin Chalim dihadapkan jam’iyah BNN, mengatakan bahwa selama ini Amanatul Ummah memang banyak mendapat penghargaan. Pada tahun 2017 Amanatul Ummah mendapat penghargaan The Most Favourite School in Indonesia. Pada 2018 mendapat penghargaan sebagai The Best Tutoring School in Indonesia, pada 2020 mendapat penghargaan Excelence for Quality Education. “Kami mendirikan perguruan tinggi IKHAC tahun  2015, kini  sudah ada jenjang pendidikan S1, S2 dan S3,“ terangnya.

Rangkaian acara halal bi halal & Iftitah Naharul Ijtima' yakni silaturahmi, Khotmil Qur'an, Bu Nyai Mengaji, Bu Nyai Mengkaji, Ramah – tamah makan ala pesantren (nasi talam) dan ada juga bu Nyai – Ning yang menyayikan lagu Islami secara bergantian. (din)