JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Sebelum pergantian tahun anggaran  2024, proyek prestisius pembangunan UGD terpadu dengan biaya Rp35,8 M dan pembangunan poliklinik terpadu dengan biaya Rp33,9 M, pada RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari Mojokerto bakal rampung.

Hal ini disampaikan oleh Isbatuhul K. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kedua proyek tersebut pada jatimpos.co di ruang kerja Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar, Senin (6/11/2023).

Menurutnya, di bulan November 2023 ini rekanan sudah bekerja ekstra sesuai progres, keterlambatan progres wajar masih 1 prosen, jadi kategori wajar  tidak ada surat peringatan keterlambatan. Rekanan sudah menyiapkan bahan/material, kaca - kaca kontruksi, serta interior, termasuk pendingin ruangan (AC) sudah ready.

“Kami tim pada proyek ini melakukan pengawalan per minggu, progres per minggu kami ikuti perkembangan. Sesuai perencanaan batas pelaksanaan UGD terpadu tanggal 30 November 2023, sedangkan Poliklinik batas akhir pengerjaan 23 November 2023. Selain tim teknis kami juga ada tim pendampingan dari unsur Kejaksaan maupun Kepolisian,“ ucap Isbatuhul didampingi PPTK proyek, Trio Handoko.

Isbatuhul K, juga menyampaikan sebagai PPK ia sangat hati – hati dengan panduan regulasi serta teknis. Undang Undang/aturan kami ikuti, termasuk UU jasa kontruksi bahkan melibatkan tim pendamping teknis dari ITS. Tak hanya itu  Istuhul K, pada awak media juga menyampaikan agar pekerjaan dia proyek strategis di RSUD milik Pemda ini rampung tanpa ada kendala, dalam pelaksanaan juga melibatkan Menegemen Kontruksi ( MK) yang miliki tugas pengawasan, tapi posisinya diatas konsultan pengawas. “Manajemen Kontruksi (MK) ini berfungsi pengendali mutu, pengendali  waktu, pengendali  biaya,“ terangnya.

Istuhul K didampingi Direktur RSUD Prof. Dr. Soekandar, dr. Djalu Naskutub,  juga menyampaikan, optimis pekerjaan rampung sesuai perencanaan, dan kemudian pada 2024 bisa operasional. Sejalan dengan itu, saat ini kami sedang mempersiapkan sumber daya di bidang kesehatan juga. “Sesuai harapan bupati, bangunan UGD terpadu dan Poliklinik  tahun 2024 harus sudah bisa beroperasi,“ tandasnya.

Pada kesempatan itu, Istuhul K sudah antisipasi bersama tim pendamping atau semua pihak terkait, apabila pekerjaan tak rampung akan dirapatkan dengan tim dan membahas langkah-langkah sesuai aturan yang ada, perpres, Permen PU, bahkan LKPP.

“Memang ada sedikit kendala-kendala awal pejerjaan, sehingga per awal November 2023 ada sedikit keterlambatan dari estimasi waktu yang  ditentukan. “Pengaruh keterlambatan di luar dugaan, waktu pembongkaran gedung yang lama memakan waktu, serta pemindahan alkes yang harus hati-hati. “Pemindahan alat-alat kesehatan tak semudah pindah televisi atau elektronik lainnya, harus hati-hati agar komponen tidak rusak.

Sementara itu Direktur RSUD Prof. Dr. Sokandar dr. Djalu Naskutub menambahkan meski bangunan RSUD megah type B dan kalau bangunan UGD maupun poliklinik selesai, pelayanan kesehatan lebih optimal. (din)