JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Sedikitnya, ada 6 desa yang memiliki Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) lebih dari 5 orang. Sedangkan sesuai aturan, pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Sidoarjo maksimal diikuti 5 orang Bacakades di setiap desa.
Keenam desa yang menambah Bacakades antara lain, Desa Kedungturi Kecamatan Taman, Desa Keboansikep Kecamatan Gedangan, Desa Jati Kecamatan Sidoarjo, Desa Bakung Temenggungan dan Desa Bakung Pringgondani Kecamatan Balongbendo dan Desa/Kecamatan Wonoayu. Jumlah keseluruhan Bacakades dari enam desa ini mencapai 44 orang.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Pemkab Kabupaten Sidoarjo menyeleksi seluruh Bacakades di 6 desa itu. Seleksi dilakukan untuk menentukan 5 orang Bacakades di masing-masing desa itu. Puluhan Bacakades itu, ikuti tes seleksi yang digelar di kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Sidoarjo, Selasa (18/2/2020).
Tes seleksi ini dilakukan melalui piranti komputer. Tes yang diujikan antara lain Bahasa Indonesia, Pengetahuan Umum dan soal Pemerintahan.
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, menyempatkan diri melihat pelaksanaan tes seleksi ini. Wabup yang akrab dipanggil Cak Nur yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Sidoarjo, Ainur Rahman serta Kepala BKD Sidoarjo, Ridho Prasetyo dan Camat Sidoarjo, Agustin Iriani.
Cak Nur mengatakan, tes ini dilakukan secara transparan. Peserta bisa melihat langsung hasil ujiannya. Oleh karena itu, kerawanan akan mengurangi tidak begitu dikhawatirkan.
"Rawan itu kalau sistemnya masih bisa dipertanyakan dan sistemnya tidak terbuka. Kalau ini sudah (transparan). Jadi mereka setelah ujian bisa tahu nilainya langsung," ungkapnya.
Selain itu, mantan anggota Komisi C DPRD Sidoarjo ini menilai tes seperti ini merupakan cara yang baik untuk membantah Pilkades. Dirinya melihat desa positif dengan jumlah Bacakades lebih dari 5 orang. Meski diminta kebutuhan pelaksanaan Pilkades saat ini sudah dibahas pemerintah daerah.
"Banyaknya Bacakades yang mendaftar itu wujud dari masyarakat yang ingin mengabdi ke desanya. Karena itu, saya berpandangan positif. Jika ada desa yang calon Kadesnya lebih dari lima, mereka yang ingin mencari yang menginginkan. Juga yang membutuhkan operasional (Pilkades) ditanggung Pemkab Sidoarjo," tandasnya. (zal)