JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Rapat terkait KPRI Budi Arta digagas oleh sejumlah orang yang mengatasnamakan Pengurus dan pengawas, mendapat reaksi keras dari Ketua sah KPRI Budi Arta, H. Malikan.
Rapat itu dengan agenda laporan pertanggung jawaban pengurus tahun buku 2021 dan rapat anggota luar biasa KPRI Budi Arta, yang dilaksanakan di GOR Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Selasa 28 Juni 2022 sore.
Menurut Malikan, mereka yang mengaku pengurus dan pengawas Koperasi itu tak paham akan AD/ART KPRI Budi Arta serta tak patuhi saran dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan Ardi Sepdianto dan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Abdulloh Muchtar saat audensi di ruang kerja Wabup Mojokerto beberapa hari lalu.
“Saat kami beserta kuasa hukum Alex,s dan team cari solusi problem Koperasi dengan cara ber audensi dengan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Ardi Sepdianto dan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Abdulloh Muchtar dan Sekda Teguh Gunarko di ruang kerja Wabup Mojokerto, di sarankan jangan melakukan agenda – agenda lain sebelum dilakukan Audit keuangan Koperasi,” ujar H. Malikan saat jumpa pers, di kediamannya Desa Puloniti Bangsal, Selasa (28/6/2022) sore.
Menurut penuturannya, ada oknum yang mengaku pengurus Ustadzi Rois beserta Pengurus yang sudah mundur galang kekuatan, mengadakan rapat rapat dengan tujuan mengkudeta dirinya dan seakan akan mengambil alih kepengurusan KPRI Budi Arta, posisinya itu juga salah gak sesuai AD/ART yang ada.
”Ustadzi Rois itu mengaku sebagai ketua 2 KPRI Budi Arta, salahi AD/ART yang berbunyi, setiap orang yang menjadi pengurus Koperasi, minimal menjadi anggota selama dua tahun. Nah, dia itu baru 5 bulan jadi anggota, kok mengaku sebagai pengurus, bahkan belum kantongi SK dari KPRI Budi arta,” cetusnya.
Pensiunan PNS yang banyak pengalaman sebagai Pengurus Koperasi ini mengungkapkan, dari informasi yang dimiliki, hasil rapat yang digelar kelompok Ustadzi Rois Cs di GOR Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Selasa 28 juni 2022 sore. Katanya membentuk tim formatur kepengurusan KPRI Budi Arta 2022, malah tindakan tersebut juga salahi AD/ ART KPRI Budi Arta ,,” pembentukan tim formatur itu berasal dari 2/3 pengurus lama, lah pengurus lama cuma saya sendiri, yang lain sudah mengundurkan diri, “ jelasnya.
Pada kesempatan itu, H.Malikan menegaskan, bahwa pihaknya beberapa hari lalu sudah membentuk kepengurusan baru, melalui Pergantian Antar Waktu ( PAW), mengganti para pengurus dan pengawas KPRI Budi Arta yang sudah mengajukan surat pengunduran diri. Beliau optimis dengan kepengurusan baru bakal bisa menjalankan kembali koperasi yang sempat vakum selama 4 bulan. Serta bisa menunaikan hak dan kewajiban anggota Koperasi.
“Dalam waktu dekat surat pemberitahuan pengurus KPRI Budi Arta akan kami kirimkan ke Dinas terkait dan ke sejumlah koordinator anggota Koperasi,“ pungkasnya.
Adalah nama susunannya pengurus KPRI Budi Arta yang baru 2022, sebagai berikut: Ketua H. Malikan, Sekretaris Moh.Nur Syafiullah, Bendahara Dhi'in, Pengawas 1 Imam Syafii, Pengawas 2 Rino Wawadi, pengawas 3 Abd.Ghofur.
Ditempat yang sama, Yayuk Karyawan KPRI Budi Arta pada awak media mengatakan, bahwa ada dua mantan pengurus KPRI Budi Arta, Suwadi dan Misbakhul Khoir yang sudah meminta maaf pada Ketua sah H. Malikan serta mengembalikan berkas berkas KPRI Budi Arta.
”Alhamdulilah mantan pengurus KPRI Budi Arta, Suwadi dan Misbakhul Khoir siap mendukung kembali Pak Malikan untuk mengoperasikan KPRI Budi Arta, tak akan mengkudeta serta setuju dilakukan audit untuk menyelesaikan persoalan,” terangnya. (din)