JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Pastikan Kesiapsiagaan dalam pengendalian terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui BPBD Kabupaten menggelar apel siaga pengendalian Karhutla serta penandatanganan MOU antara Bupati Mojokerto dengan Kepala Divisi Regional  Perhutani Provinsi Jatim.

Kegiatan apel Kesiapsiagaan pengendalian bencana karhutla yang dipimpin langsung Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati digelar di Lapangan Wisata Puthuk, Desa Sukosari Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (18/9/2022) pagi.

Apel siaga pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dihadiri berbagai pihak terkait. Diantaranya dari kepala Subid Karhutla Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Seksi Karhutla Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Jawa dan Bali. Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Forkopimda, Dishut Provinsi Jatim, Kadivre Perhutani Provinsi Jatim, Kepala KPH Pasuruan – Mojokerto, Kepala Tahura R. Soeryo, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian  Kabupaten Mojokerto.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida dalam sambutannya mengatakan, dasar hukum dalam menjalankan tugas menanggulangi bencana, diantaranya perda Kabupaten Mojokerto no.14 tahun 2011 tentang penanggulangan bencana daerah, serta Perbup Mojokerto No. 22 tahun 2015 mengatur tentang penjabaran dalam menjalankan tugas dan fungsi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto.

“Acara apel kesiapsiagaan pengendalian karhutla bertujuan memastikan kesiapsiagaan BPBD Mojokerto dalam melaksanakan pengendalian karhutla di wilayah Kabupaten Mojokerto, serta menyerahkan dokumen rangkuman hasil  lakukan mitigasi bencana pada titik titik yang dianggap rawan terjadinya bencana karhutla pada Bupati Mojokerto,” ujar Yoi Afrida.

Lanjut dikatakan Kepala BPBD Yoi Afrida, selain apel kesiapsiagaan pengendalian terjadinya Karhutla, pada acara ini juga dilakukan penandatanganan MoU antar Bupati Mojokerto dengan Kepala Divisi Regional Perhutani Prov. Jatim dalam penanganan pengendalian bencana karhutla.

“Dalam apel siaga pengendalian bencana karhutla tadi juga dilakukan penyerahan secara simbolis peralatan pengendalian bencana karhutla pada petugas serta penandatanganan MoU antar Bupati Mojokerto dengan Kepala Divisi Regional Perhutani Prov. Jatim dalam pencegahan bencana,” ucapnya.

Lanjut dikatakan Yoi Afrida, dari rangkuman mitigasi bencana yang dilaksanakan, terdapat beberapa titik, perhatian kita bersama, diantaranya terbentuknya bendungan cadas yang berpotensi terjadinya banjir bandang di Kabupaten Mojokerto. Serta lokasi ancaman berada di wilayah konservasi R. Soeryo yang sulit dilakukan penanganan secara langsung.

”Ancaman bencana karhutla, kalau di wilayah konservasi Tahura R. Soeryo, kami kesulitan penanganan karena terbentur aturan, maka perlu kebijakan Bupati Mojokerto agar mempermudah dalam penanganan,” katanya.

Ditempat yang sama, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD Kabupaten Mojokerto, H. Syakdilah pada awak media berharap, dengan adanya apel siaga ini seluruh stakeholder yang memiliki kewenangan dalam penanganan bencana khususnya karhutla terbangun komunikasi aktif sehingga lebih cepat dalam tanggap darurat penanganan kebakaran hutan dan lahan. Karena kita menyadari bahwa masalah karhutla tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja tapi perlu kebersamaan dari seluruh stakeholder dalam hal ini dari unsur TNI-POLRI, Perum perhutani, dinas kehutanan, Forum Relawan, masyarakat desa hutan, Masyarakat Peduli Api.

“Dengan terbangunnya komunikasi yang baik antar stakeholder maka penanganan karhutla ini bisa diatasi dengan cepat sehingga dampak yang ditimbulkan pun bisa diminimalisir. Tentunya tetap kami berharap kabupaten Mojokerto selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT dan terhindar dari segala bentuk bencana,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Mojokerti Ikfina Fahmawati mengatakan, apel kesiapsiagaan yang digelar kali ini merupakan tindakan untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan dan lahan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Khusus di wilayah rawan terjadinya karhutla.

“Kegiatan pada hari ini merupakan aksi bersama di dalam kesiapan penanganan karhutla di wilayah Kabupaten Mojokerto, dan aktualisasi yang maksimal demi mencegah dan pengendalian bencana karhutla di wilayah Kabupaten Mojokerto.

“Setiap tahun tentunya kita tetap mengalami masalah ini dan tentu kesiagaan ini, kami sudah lihat dan tinjau semuanya termasuk peralatan dan juga petugas. Ini tentu menjadi perhatian untuk kita semua karena memang yang susah di padamkan bila terjadi karhutla   di wilayah pegunungan, karena medannya cukup sulit,” ujarnya.

Masih kata Bupati Ikfina, di Kabupaten Mojokerto yang rawan bencana, seperti Kecamatan Pacet, Trawas, Jatirejo, Jetis Kemlagi, Dawarblandong Kabupaten Mojokerto, maka perlu teknik, strategi, mitigasi penanganan bencana yang maksimal dan didukung peralatan yang memadai.serta perlu kesadaran masyarakat untuk mencegah terjadinya karhutla, jangan membakar lahan sembarangan.

“Setiap tahun memang tempat – tempat ini menjadi fokus kita. Penanganan karhutla  tidak hanya  dilakukan oleh pemerintah, tetapi peran serta masyarakat dan stakeholder yang miliki kewenangan bisa laksanakan tugasnya sesuai tupoksi masing masing ,demi kenyamanan, keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (din)