JATIMPOS.CO/JOMBANG - Pembangunan sentra IKM slag aluminium di Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito terus dikebut menunjukkan tren positif. Hingga akhir Nopember, progres pekerjaan ini tetap menunjukkan deviasi plus. Hal itu juga mendorong optimisme jika proyek ini akan selesai tepat waktu.
”Untuk IKM slag aluminium, hingga minggu ke-29, progres sudah mencapai 91,089 persen dari target 87,24 persen. Artinya ada deviasi plus sekitar 3,894 persen,” terang Hari Oetomo, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang.
Hari menyebut, dengan progres sebesar itu, seluruh bangunan telah berdiri. Seperti yang terlihat pantauan dilokasi akhir Nopember, baik gedung utama pabrik, ruang pembakaran, hingga TPS seluruhnya telah selesai dibangun.
Begitupun bangunan pendukung, yakni gedung pengelola dan pos penjaga, seluruhnya juga sudah tuntas dikerjakan. ”Untuk pekerjaan sipil memang sudah selesai, tinggal finishing, pengecatan saja,” ungkapnya.
Hingga kini, Hari menyebut pekerja masih menyelesaikan beberapa fasilitas penunjang di dalam gedung utama. Mulai ducting, tempat pembakaran grenjeng hingga sejumlah pernik-pernik yang dibutuhkan.
Selain itu, beberapa tempat yang sudah selesai dibangun pun kini telah mulai dibersihkan. ”Untuk mesin juga sudah didatangkan sebagian, rencananya, hari ini akan datang lagi, dan dipastikan akan lengkap,” tambahnya.
Hari optimistis, dengan progres sebesar itu, proyek senilai Rp 25,6 miliar itu bisa rampung sesuai target. "5 Desember 2022, kita optimistis selesai sesuai target,” urainya.
Kendati progresnya selalu menunjukkan deviasi plus, pembangunan sentra IKM slag aluminium Kendalsari terus dikebut. Selain fokus finishing bagian dalam pabrik, lahan di luar pabrik juga masih membutuhkan penanganan.
Pembersihan bagian dalam pabrik, memang butuh waktu. Dengan luasan pabrik yang begitu besar, pengecatan dan pembersihan material di dalam ruangan butuh tenaga besar dan cepat. ”Karena itu, kita tidak mau terlena juga,” imbuhnya.
Selain itu, penataan lahan juga masih harus dilakukan pada bagian depan pabrik. Meski tak akan mengunakan material paving, nantinya tanah di depan pabrik akan diratakan. Prosesnya, direncanakan mulai Awal Desember 2021 ini. ”Jadi tanggal 5 Desember itu sudah rapi semuanya, dan uji alat sudah bisa dilakukan target kita,” imbuhnya.
Sementara untuk operasional pabrik, lanjut Hari, hal itu sangat bergantung pada SLO yang kini tengah berproses di Pemprov Jatim. ”Intinya kita siapkan apa pun yang diperlukan, jadi 25 anggota koperasi nanti bisa benar-benar memanfaatkan pabrik ini ke depan,” pungkasnya. (her)