JATIMPOS.CO/JOMBANG - Sebagai wujud perhatian Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Sosial pada moment Hari Disabilitas Internasional 2022 pada 3 Desember lalu, Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab memberikan bantuan sosial secara simbolis kepada kaum penyandang disabilitas.

Penyaluran bantuan simbolis itu diserahkan langsung Bupati Jombang Mundjidah Wahab kepada 10 orang penyandang disabilitas, di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu (10/12/2022).

Bansos yang diberikan antara lain terdiri dari Bansos uang Rp200.000 untuk 4.246 penerima; Bansos barang sebanyak 25 unit terdiri dari mesin jahit, obras, mesin pres cup sealer (penutup). Bansos alat bantu sebanyak 90 unit terdiri dari kursi roda, alat bantu dengar, tongkat sensor untuk tuna netra dan kruk.

Kepala Dinas Sosial Jombang, Hari Purnomo mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulianibu  Bupati kepada disabilitas, dengan memberikan bantuan sosial berupa uang tunai dan barang. Bansos yang diberikan dalam bentuk barang diharapkan dapat membantu membangkitkan ekonomi kreatif para kaum disabilitas.

“Seperti kita tahu, banyak disabilitas yang memiliki kemampuan lebih, seperti dalam hal menjahit baju, diharapkan dapat memberikan semangat kepada mereka agar produksinya lebih bagus,” terang Hari Purnomo.

Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab, meminta agar bantuan berupa alat segera digunakan, dan dimanfaatkan. ’’Bantuan sosial untuk kaum disabilitas sebagai wujud perhatian pemerintah Kabupaten Jombang untuk kaum disabilitas,’’ ungkap Mundjidah Wahab.

Munjidah juga berharap, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan. Agar disabilitas kabupaten Jombang lebih mandiri, dan lebih berdaya. Bantuan ini rutin diberikan setiap tahun. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini lebih banyak. Sebab tahun lalu hanya diberikan berupa sembako. “Segera dimanfaatkan alatnya, bangun ekonomi kreatif setinggi-tingginya, tunjukkan jika disabilitas bisa berkarya,” pungkasnya.

Terpisah usai penyerahan simbolis, salah satu penerima bantuan, Gina (46 tahun) mengaku senang menerima bantuan barang alat produktif berupa mesin obras. Bantuan itu akan ia pergunakan semaksimal mungkin untuk usaha menjahit di rumah.

“Senang sekali, melalui mesin jahit ini dapat menambah keterampilan serta mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar perempuan yang merupakan eks ODGJ 5 tahun lalu. (her)