JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperta) Kabupaten Madiun menggelar sosialisasi pendistribusian pupuk bersubsidi dengan menggunakan aplikasi Integrasi Pupuk Bersubsidi (iPubers) kepada kelompok tani dan penebusan langsung dari petani, Selasa (16/1/2024).
Sosialisasi penerapan sistem iPubers yang digelar di Kecamatan Balerejo dan Gemarang ini bertujuan agar pendistribusian pupuk bersubsidi tepat sasaran.
"Memang ada perbedaan sistem di dalam pelaporan penebusan pupuk bersubsidi tahun 2024 ini, yakni dengan iPubers," jelas Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Disperta Kabupaten Madiun Parna.
Menurutnya, meskipun proses pembelian pupuk harus membawa KTP yang akan diinput oleh penyedia pupuk, masyarakat diharapkan bisa memahami dan mengikuti prosesnya.
Sedangkan untuk menghindari keterlambatan penyaluran melalui penyuluh di lapangan, pihaknya menginstruksikan kepada distributor atau kios penyalur untuk segera menyalurkan pupuk.
Selain itu, Parna menginformasikan bahwa alokasi pupuk bersubsidi tahun ini jauh dari yang di usulkan atau dari kebutuhan petani.
“Alokasi pupuk urea kita hanya 52,8% kemudian NPK-nya itu 29,3%. Untuk memenuhi kebutuhan, petani kami sarankan menggunakan pupuk non subsidi ataupun pupuk organik, kemudian memaksimalkan penyerapan pada musim tahun ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Parna mengungkapkan bahwa para petani diharapkan bisa menerima dengan legowo dan lapang dada. Karena pemerintah terus berupaya mencarikan solusi-solusi terkait dengan kekurangan pupuk.
“Sesuai instruksi dari pemerintah untuk bisa memaksimalkan penggunaan alokasi 2024 pada musim tanam satu ini. Meskipun alokasi dari pusat kurang, tapi untuk ke petani tidak ada kendala,” pungkasnya. (jum).