JATIMPOS.CO/TUBAN – Usai sudah teka-teki tentang siapakah sosok pemegang estafet organisasi pemberdayan perempuan atau dikenal dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK). Setelah di penghujung tahun semenjak dilantiknya, secara mengejutkan Bupati Tuban baru mengumumkannya. Nama itu meruncing pada Hart Novembria Susetyowati sebagai ketua. Ia adalah istri dari kepala Bapeda Tuban Agung Tri Wibowo.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengakui pengurus TP PKK Dekranasda Kabupaten Tuban berbeda. Terpilihnya Hart Novembria Susetyowati Agung Tri Wibowo sebagai ketua memerlukan pemikiran yang matang. Profesionalitas, dedikasi, dan kematangan menjadi takaran dan rujukan dominan.
“Karena memang saya belum menikah, jadi harus benar-benar memilih yang terbaik. Saya yakin, beliau Ibu Hart Novembria Susetyowati Agung Tri Wibowo sebagai Ketua TP PKK dan Ketua Dekranasda Kabupaten Tuban mampu menjalankan amanah dengan baik,” ucap Bupati Lindra saat memberikan sambutan pada pelantikan pengurus TP PKK dan Dekranasda di Pendopo Manunggal Tuban, Sabtu pekan lalu.
Mas Bupati optimis bahwa pemegang tongkat estafet PKK dan Dekranasda Tuban adalah sosok pribadi yang memiliki semangat tanggung jawab tinggi. Dedikasi dan integritas dalam menerjemahkan 10 program PKK pasti akan terintegrasi dengan visi misi pemerintah daerah. Oleh karenanya dia berharap setidaknya ketua dan pengurus baru mampu mempertahankan prestasi sekaligus memiliki inovasi.
Bupati termuda dan masih lajang ini menjelaskan dalam Permendagri nomor 36 tahun 2020, PKK merupakan gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari oleh dan untuk masyarakat. Berangkat dari kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan maka diwajibkan mampu memberikan warna pada pembangunan.
“PKK adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi atau lembaga kemasyarakatan lainnya, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencanaan pelaksanaan pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan, ke depan pengurus harus mampu menangkap beragam isu soal kesehatan, perekonomian, pendidikan, sosial, lingkungan, perempuan dan anak, disabilitas. Hal ini perlu dikelola secara khusus bersinergi dengan pemerintah.
“Semua harus selaras, bersinergi dan bekerja efektif. Terlebih pada masa pandemi ini,” tandasnya.
Dirinya berpesan agar segenap pengurus TP PKK dan Dekranasda harus bekerjasama dalam tim yang solid, sebab membutuhkan energi besar untuk mengatasi persoalan dan menciptakan perubahan. (min)