JATIMPOS.CO/SAMPANG - Meredanya Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor meningkatnya angka kecelakaan atau laka lantas di wilayah Kabupaten Sampang.
Hal ini di ungkapkan oleh Kasat Lantas Polres Sampang, AKP Nasution, saat ditemui Duta di ruang kerjanya, Selasa (04/10/2022).
Menariknya, dengan tingginya angka Laka Lantas, namun menurun persentase korban dari meninggal dunia, luka berat hingga luka ringan dibandingkan tahun 2021.
Kasatlantas Polres Sampang, AKP Nasution menjelaskan, data kecelakaan atau laka lantas selama tahun 2021, tercatat 169 kejadian dengan jumlah korban sebanyak 251 orang, dimana di dominasi kendaraan roda dua dibanding mobil atau roda empat.
Sementara jumlah 251 orang korban terdiri meninggal dunia (MD) sebanyak 72 orang, dan luka berat (LB) sebanyak 8 orang, serta luka ringan (LR) sebanyak 171 orang. Dimana mayoritas korban anak muda, berusia antara 20 tahun hingga 24 tahun sebanyak 43 orang.
Adapun dari jumlah Lala lantas sebanyak 169 kejadian, jumlah keterlibatan sepeda motor atau roda dua, sebanyak 206 kendaraan.
Ditambahkan Nasution, untuk jumlah laka-lantas selama tahun 2022 hingga saat ini tergolong meningkat dibanding tahun 2021, dimana sekitar 16 persen.
Dengan di dampingi Kanit Laka Lantas Polres Sampang, Iptu Eko Puji, dengan tegas dan menyayangkan meningkatnya angka Laka Lantas di wilayah Kabupaten Sampang, yang tergolong kota kecil di Jawa timur.
Menurutnya, angka Laka Lantas yang meningkat dan melihat korban tergolong anak muda. Ditengarai kurangnya berhati-hati dan mematuhi peraturan rambu-rambu lalulintas.
Di jelaskan Eko Puji, jumlah laka-lantas selama tahun 2022, per bulan September sudah mencapai 196 kejadian. Dengan korban meninggal dunia (MD) sebanyak 169 org, Korban luka berat (LB) sebanyak 27 orang, serta Korban luka ringan sebanyak 248 orang, dengan total jumlah korban sebanyak 444 orang.
Kembali, jumlah roda dua mendominasi jumlah laka lantas, sebanyak 207 kendaraan, dari 196 kejadian. Dan usia pemuda, diantara 20 tahun hingga 24 tahun, kembali mendominasi jumlah korban laka-lantas, yaitu sebanyak 36 orang, namun menurun di angka 16 persen dibanding tahun lalu.
"Artinya Jumlah laka-lantas naik 16 persen kejadian, dan korban Meningkat di angka sekitar 56 persen, " jelasnya.
Sementara kendaraan yg terlibat, roda dua atau sepeda motor yg mendominasi naik 5 persen kendaraan dibandingkan tahun lalu, 2021.
Ditanya penyebab meningkatnya angka Laka Lantas, Nasution menjelaskan banyak faktor, antaranya redanya pandemi Covid-19 yang berdampak tingginya warga keluar berkendara, kurangnya kehati-hatian, kurangnya mematuhi peraturan rambu-rambu lalulintas, hingga faktor situasi dan kondisi jalan raya yang banyak rusak dan sebagainya. (dir).