JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan menganggarkan enam miliar untuk pembangunan tempat penampungan sementara (TPS) Pedagang Pasar Kolpajung.
Relokasi sementara untuk Pedagang Pasar Kolpajung tersebut akan dibangun di Lapangan Kelurahan Kowel, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Kepala Disperindag Pamekasan, Achmad Sjaifuddin mengatakan, bahwa pihaknya akan merelokasi seluruh pedagang pasar lantaran pasar tradisional terbesar itu akan dibangun dengan konsep green building. Pembangunan pasar itu sesuai dengan atensi Bupati Baddrut Tamam agar Pamekasan memiliki pasar yang megah, berkonsep modern demi kenyamanan pedagang, dan pengunjung yang datang.
Pihaknya telah menggelar rapat dengan peguyuban dan perwakilan pedagang pasar Kolpajung agar dapat mematuhi aturan relokasi, termasuk selama menempati tempat penampungan sementara (TPS). Rapat itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pedagang yang tidak mau mengikuti aturan untuk direlokasi.
"Kemungkinan minggu depan sudah dilakukan sosialisasi, kalau secara tertutup sosialisasi itu sudah, tetapi secara terbuka itu belum. Karena saya harus mematangkan materinya itu," katanya, Rabu (8/11/2022).
Menurutnya, lelang untuk pembangunan pasar kemungkinan awal Desember 2022, penandatanganan kontrak dilakukan pada akhir Januari 2023, sementara Februari 2022 ditargetkan bangunan pasar yang ada sekarang dibongkar seluruhnya untuk memulai pembangunan pasar baru.
"Persiapan relokasi mudah-mudahan sesuai harapan, hasil koordinasi kami dengan pejabat pembuat komitmen (PPK), kepala satuan kerja, dan pelaksana prasarana wilayah Jawa Timur, kemungkinan besar lelang di awal desember, kemudian penandatanganan kontrak akhir januari. Di akhir februari itu kontraktor baru masuk di lokasi dalam kondisi bangunan pasar kolpajung itu sudah rata dengan tanah," paparnya.
Kendati demikian, lanjut Pak Achmad, sapaan akrabnya, sebelum bangunan diratakan dengan tanah seluruh pedagang telah menempati TPS di Lapangan Kowel, Kelurahan, Kowel, Pamekasan. Pihaknya memilih lapangan Kowel sebagai TPS lantaran lokasi itu sangat memungkinkan, dan tidak jauh dari pasar Kolpajung.
"Kami menargetkan, pertengahan Februari, pedagang sudah pindah ke TPS. Pada prinsipnya mereka berharap banyak agar pasar Kolpajung itu segera dibangun dengan yang baru. Supaya, mereka bisa menempati kios atau los yang lebih representatif," ungkapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa pihaknya telah menganggarkan untuk pembangunan TPS di lapangan Kowel sekitar Rp 6 miliar, meliputi pengadaan tenda sarnavil beserta flooring/palet, paving, saluran, instalasi air bersih dan sanitasi, instalasi listrik dan infrastruktur lainnya. Pihaknya ingin memastikan pedagang tetap bisa berjualan dengan nyaman walaupun bersifat sementara.
"Semoga relokasi ini berjalan dengan baik, dan pedagang nanti bisa menempati pasar yang lebih nyaman," pungkasnya. (did).