JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Guna mempercepat penerbitan dokumen adminduk, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bondowoso menggelar Sosialisasi kepada masyarakat di Kecamatan Tamanan.

Adapun narasumber dalam sosialisasi tersebut merupakan Anggota DPRD Bondowoso yang juga anggota Komisi I yakni, H. Syaiful Bahri Husnan serta Yondrik.

Tidak hanya sosialisasi, Dukcapil juga menyediakan beberapa fasilitas, seperti pembuatan dan perubahan Akte Kelahiran, KK, KTP, KIA, serta layanan aplikasi KID berbasis Android.

Menurut Sukardi Administrator Data Base (ADB) Dukcapil, bahwa pihaknya memang selalu melakukan keliling dan sosialisasi tentang adminduk.

Tidak hanya itu, pihaknya juga memiliki program baru dari pemerintah yakni aplikasi IKD berbasis android.

"Alhamdulillah kami setiap hari datang ke OPD dan masyarakat umum untuk mengadakan pelayanan dalam aktifasi IKD, agar masyarakat tidak perlu sulit membawa KTP dan surat-surat lainnya di dalam dompet," katanya, Sabtu (26/11/2022).

Dirinya menambahkan bahwa terobosan seperti sosialisasi agar masyarakat lebih mudah dalam hal pelayanan Adminduk.

"Kegiatan ini hanya untuk mempermudah masyarakat dalam mengurus adminduk, agar masyarakat yang sudah sepuh tidak lagi ke kantor, makanya kita jemput bola," ujarnya.

Dirinya menambahkan bahwa di Bondowoso sudah mencapai sekitar 95 persen lebih dalam kelengkapan data adminduk masyarakat, untuk yang 5 persen merupakan masyarakat yang masih di bawah umur atau menjelang 17 tahun.

Sementara H. Syaiful Bahri Husnan mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi terhadap kinerja Dukcapil dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat.

"Tentunya kita sebagai mitra Dukcapil, kita juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan percepatan penerbitan dokumen adminduk. Saya sangat mendorong agar pelayanan ini bisa dilaksanakan semaksimal mungkin," ungkapnya.

Dirinya berharap kepada masyarakat, agar senantiasa melakukan update terhadap adminduk, misal kelahiran dan kematian, sehingga tidak mengganggu terhadap program-program yang lain.

"Jadi masyarakat harus update, karena dalam hal kependudukan tentunya ada faktor kesehatan, jasa kesehatan serta bantuan kemiskinan itu juga sangat berpengaruh terhadap dara kependudukan," pungkasnya. (eko)