JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan memberikan bimbingan teknis (Bimtek) kepada guru SD-SMP negeri dan swasta.

Bimtek dalam rangka pelestarian seni budaya tradisional musik karawitan tersebut berlangsung di Hotel Cahaya Berlian, Jalan Raya Panglegur, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (16/3/2023).

Pantauan wartawan jatimpos.co, acara yang dibuka secara langsung oleh Kabid Kebudayaan Disdikbud Pamekasan, Siti Fatimah tampak diiringi dengan tari-tarian tradisional. Selain itu, acara tersebut dihadiri oleh sejumlah seniman musik dan tari tradisional, meliputi Suparto dan Tolak Adi.

Kepala Disdikbud Pamekasan melalui Kabid Kebudayaan Disdikbud Pamekasan Siti Fatimah menyampaikan, bahwa Bimtek musik kerawitan tahun ini sesungguhnya lebih difokuskan pada guru SMP Negeri dan Swasta. Namun, lanjut Bu Fatim sapaan akrabnya, ada sebagian guru SD negeri dan swasta di lingkungan Disdikbud Pamekasan belum mengikut Bimtek.

"Di tahun 2023 ini sebenarnya mengagendakan khusus untuk guru SMP. Namun karena masih ada guru-guru SD belum sempat mengikuti Bimtek kerawitan pada tahun 2022, sedangkan di sekolah tersebut memiliki alat musik kerawitan sehingga kami memfasilitasi untuk melibatkan guru SD," ucap Kabid Kebudayaan Disdikbud Pamekasan Siti Fatimah.

Kendati demikian, pihaknya meminta kepada peserta Bimtek agar ikut serta melestarikan musik kerawitan di lembaga pendidikan. Dengan cara melatih dan membimbing peserta didiknya.

"Mudah-mudahan nantinya akan bermanfaat dan guru SD SMP ikut serta melestarikan musik tradisional yaitu musik kerawitan, dan menularkan terhadap siswa siswinya masing-masing," pintanya.

Terpisah, peserta Bimtek Musik Kerawitan Roro Jamilah sangat mengapresiasi adanya Bimtek musik kerawitan tersebut. Bahkan, dirinya berharap kegiatan yang dinilai mampu melestarikan budaya tradisional itu terus dilakukan. Sebab, musik tradisional seperti kerawitan tersebut mulai tidak digandrungi oleh peserta didik.

"Sangat mengapresiasi sekali, karena musik tradisional mulai tidak digandrungi oleh generasi pemuda khususnya peserta didik," ucap Guru SMP Negeri di lingkungan Disdikbud Pamekasan itu.

Ketidak gandrungan peserta didik terhadap musik kerawitan itu, dinilai dampak dari seorang guru yang tidak profesional dalam mengajarkan seni budaya tradisional.

"Jadi kalau gurunya tidak tahu bagaimana mau ngajari muridnya. Nah, kenapa banyak terjadi seperti ini, karena gurunya pun tidak suka musik kerawitan. Tetapi kalau kita kreatif kita bisa bikin anak kita tuh senang ketika mendengarkan musik seperti ini," pungkasnya. (did)