JATIMPOS.CO/BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meluncurkan program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) sebagai upaya menjaga aliran sungai. Program ini merupakan gerakan lintas sektor dan dinas di pemerintah daerah setempat yang bertempat di Dam Con Crong, Desa Rogojampi Kecamatan Rogojampi, Selasa (21/3/2023).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri program sekardadu di Dam Con Crong juga memberikan penghargaan Word Sekardadu 2023 kepada sektor Dinas Pendidikan.

Program Sekardadu melengkapi berbagai program lingkungan di Banyuwangi. Program ini merupakan gerakan lintas sektor yang melibatkan banyak pihak, terutama sekolah dan kampus untuk bersama-sama menjaga aliran sungai.

Dan Program ini jangan hanya sekadar formalitas saja. Namun harus ada tindak lanjut yang berkelanjutan dan terlihat hasilnya. Saya akan sering mengecek aliran-aliran sungai di berbagai tempat," ujar Ipuk.

Program Sekardadu merupakan program lintas sektor mulai dari Dinas PU Pengairan Dinas PU Cipta Karya, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan dinas lainnya, dengan melibatkan seluruh sekolah dan kampus yang kawasannya dialiri sungai.

Sekardadu memberikan edukasi pada sekolah-sekolah mulai SD hingga SMA, dan perguruan tinggi untuk menjaga kebersihan sungai. Para siswa dan mahasiswa diberi pengetahuan tentang menjaga ekosistem sungai, sehingga turut memberikan pemahaman pada masyarakat untuk bersama-sama menjaga aliran sungai bersih dari sampah, terutama sampah plastik," imbuhnya.

"Sekolah dan perguruan tinggi kami minta untuk membuat program-program yang bisa menjaga kebersihan sungai. Ada 9 perguruan tinggi yang terlibat, mereka diberi tugas untuk memonitor DAS-DAS se-Banyuwangi," lanjut Ipuk.

Kalau hanya sekadar membersihkan sungai dari sampah itu gampang, cukup dengan memberikan screenguard (jaring penahan sampah). Tapi Sekardadu upaya menumbuhkan rasa malu untuk membuang sampah ke sungai, dan mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai.

Masih Ipuk," Selain edukasi, dalam Sekardadu juga dilaksanakan berbagai program di dalamnya seperti pemanfaatan stren kali untuk destinasi wisata, pemasangan screenguard di sungai, sungai untuk kolam ikan, penanaman pohon, dan lainnya," jelentrehnya.

Sementara Kepala DPU Pengairan, Dr. Ir. H. Guntur Priambodo, MM.  kepada awak media menyampaikan,"  Banyak efek turunan dari gerakan ini, selain menjaga kualitas air sungai, juga menjaga lingkungan irigasi, ekosistem sungai, sehingga membuat lingkungan kita menjadi lebih sehat dan nyaman," tuturnya.

"Sekardadu merupakan sebuah program yang tengah digalakkan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi. Sekardadu merupakan akronim dari Sekolah Merawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi," tambahnya.

Lanjut Guntur, Program inovasi ini diinisiasi oleh Bupati Banyuwangi, dan dilaksanakan oleh Dinas PU Pengairan dengan melibatkan beberapa instansi dan lembaga pendidikan untuk menjadi agen perubahan yang menumbuhkan rasa peduli masyarakat dalam merawat DAS, serta dapat merajut harmoni dan berkolaborasi dengan semua sektor dan peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.

“Kita akan melaksanakan beberapa aspek yang terdapat dalam program Sekardadu, yakni Promotif (Sosialisasi), Preventif (Pencegahan), Curatif (Perbaikan) dan Rehabilitatif (Perawatan),” kata Guntur.

Melalui program ini diharapkan terwujudnya lingkungan DAS yang bersih, serta dapat merajut harmoni dengan alam, sehingga akan terwujud rasa tanggungjawab bersama untuk menjaga kebersihan sungai.

“Kita akan awali dengan maping sekolah sekolah, ponpes maupun Perguruan tinggi yang beradius satu kilometer dari aliran sungai,” pungkas Guntur. (ren)