JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan bakal membangun pasar Kolpajung dengan konsep green building atau modern dengan standart nasional Indonesia (SNI).

Saat ini Pasar Tradisional Kolpajung Pamekasan tersebut tengah dilakukan pembongkaran usai para pedagang dipindahkan ke tempat penampungan sementara (TPS) di lapangan Kowel Kelurahan Kowel.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Basri Yulianto menjelaskan, berdasarkan informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Penandatangan kontrak dengan pemenang tender akan dilakukan pada tanggal 12 Mei 2023. Selanjutnya, mulai tanggal 23 hingga 30 Mei dijadwalkan akan dilakukan peletakan batu pertama.

"Setelah penandatangan kontrak tentu ada persiapan administrasi, pada saatnya kontraktor yang ditunjuk itu melakukan peninjauan lapangan ke pasar Kolpajung," katanya, Kamis (11/5/2023).

Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) ini menambahkan, pasar Kolpajung itu akan dibangun dengan konsep green building atau modern dengan standart nasional Indonesia (SNI). Pasar tradisional dengan standart itu hanya ada sekitar lima wilayah di seluruh Jawa Timur. Diantaranya di wilayah Batu, Ponorogo dan Kabupaten Jombang.

"Untuk menjadi bangunan pasar tradisional dengan sarana dan prasaranan yang modern, jadi fungsinya tetap pasar modern sesuai dengan standart teknis yang ditentukan Kementerian PUPR. Jadi, pasar Kolpajung nanti ber-SNI," terangnya.

Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam benar benar serius dalam memperjuangkan pembangunan pasar tradisional Kolpajung. Hal itu demi kenyamanan pedagang menggelar dagangannya dan masyarakat yang mengunjungi pasar tradisional terbesar di Kabupaten Pamekasan tersebut.

"Rapat-rapat koordinasi teknis terkait pembangunan ini sudah dilakukan sejak tahun 2022, sampai kepada spesifikasi teknis, dan aspek arsitektural, jadi konsep pasar tradisional modern dengan bangunan green building tetap memperhatikan kearifan lokal," ungkapnya.

Pasar tradisional dengan konsep modern itu ada nuansa Madura dengan memperhatikan pula ketersediaan ruang terbuka hijau, pencahayaan, termasuk pula sirkulasi udara yang secara teknis sudah dibahas dengan Kementerian PUPR RI.

"Pembangunan pasar ber-SNI ini satu-satunya di Madura, kami berharap masyarakat tetap optimis pembangunan pasar Kolpajung sesuai dengan konsep yang telah ditentukan. Berjualan dan belanja di pasar itu nanti nyaman," pungkasnya. (did)