JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Bondowoso menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi Kepala Madrasah Takmiliyah (ula wustho dan ulya) di yayasan Mambaul Ulum, Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari, Bondowoso, Selasa (23/5/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala Madrasah Takmiliyah di 23 Kecamatan dengan dihadiri oleh asisten 1 Pemkab Bondowoso, Mahfud, Ketua FKDT, pembina FKDT KH. Hasan Abdul Muiz serta Kepala Dinas Pendidikan Bondowoso.
Dalam Bimtek tersebut, DPC FKDT menghadirkan narasumber, kepala Kemenag, kasi PD Pontren, operator emis kabupaten, kasi PNF Diknas dan operator PNF Diknas Bondowoso.
Adapun pelaksanaannya yakni dari tanggal 23 sampai 8 juni 2023, dengan diikuti kurang lebih 1407 kepala madrasah di Bondowoso.
Ketua FKDT Bondowoso, Bahrullah menerangkan bahwa maksud dan tujuan di adakan Bimtek agar supaya kepala madrasah dan para dewan guru di Madrasah Diniyah tertib di bidang administrasi.
"Selain itu Madrasah Diniyah juga mampu menjalankan proses belajar mengajar sesuai kurikulum yg ada," katanya.
Dirinya berharap bagaimana madin yg ada di kabupaten Bondowoso tidak kalah saing ke pendidikan Formal yang selama ini dianggap bagus menjalankan KBM dan administrasi.
"Saya berharap FKDT Di Bondowoso terus maju dan berkembang dalam mencerdaskan anak bangsa, khususnya dalam pendidikan agama islam," ungkapnya.
Sementara menurut Kepala Kemenag Kabupaten Bondowoso, Ali Masykhur bahwa pihaknya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh FKDT Bondowoso.
"Saya sangat mengapresiasi kepada FKDT, yang sudah menginisiasi kegiatan Bimtek ini, karena ini merupakan langkah solutif untuk memberikan pengetahuan dan wawasan untuk pengelolaan Madrasah," ujarnya.
Untuk materi sendiri yakni mengenai kebijakan kementrian agama terkait dengan madrasah diniyah, termasuk juga bagaimana pengelolaan keuangan dalam madrasah.
Ditempat yang sama Pembina FKDT Bondowoso, KH. Hasan Abdul Muiz menuturkan bahwa kebenaran kalau tidak ditata rapi maka akan kalah sama kebatilan yang tertata rapi.
"Jadi pelaksanaan Bimtek ini untuk merapikan administrasi madrasah, ini perlu berkelanjutan di tahun-tahun mendatang, karena di lembaga manapun pasti ada pergantian pengurus, maka perlu ada Bimtek," ungkap KH. Muiz yang juga pengasuh pondok pesantren Al Maliki Desa Koncer Bondowoso.
Dirinya menambahkan bahwa madrasah diniyah harus ada perhatian dari pemerintah.
"Jangan lupa pancasila kita sila pertama adalah ketuhanan yang maha esa, tidak bisa terlaksana kalau kita tidak menguatkan pendidikan agama termasuk Madrasah Diniyah ini," pungkasnya. (eko)