JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Badan Silaturrahmi Ulama' Pesantren Madura menggelar acara Silahturahmi dan Halal Bihalal bersama Ulama dan Tokoh Madura, di Gedung Utama P4TM, Jalan Raya Pasar Blumbungan, Larangan, Pamekasan, Sabtu (27/5/2023).

Acara dengan tema "Berkhidmat Bersama Dari Madura Untuk Indonesia" dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Selain itu, tampak hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur serta sejumlah bupati di wilayah Madura.

Dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jendral (Sekjen) BASSRA KH. Mohammad Syafik Rofii menyampaikan empat hal. Pertama, mengingat saat ini sudah memasuki tahun politik, yakni pemilihan umum presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten atau Kota pada tahun 2024, demi terciptanya pemilu yang sukses dan lancar menghasilkan pemimpin yang amanah, siddiq dan fathonah sesuai tuntunan syari'at dan Undang-Undang Dasar 1945.

"Kami mengajak kepada semua pihak elemen masyarakat madura untuk menjaga kondusifitas pelaksanaan pemilu 2024 dengan saling menghormati perbedaan pandangan dan dukungan, serta dengan ini menyatakan bahwa Badan Silaturrahmi Ulama' Pesantren Madura (BASSRA) secara kelembagaan tidak berpihak terhadap salah satu kandidat manapun," ucapnya.

Kedua, Madura memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) & Sumber Daya Manusia (SDM) seperti Tembakau, Garam, Migas dll. Maka dipandang perlu bagi semua putra-putri Madura untuk saling bahu membahu dan bersama-sama memikirkan tentang masa depan Madura.

"Yang ketiga yaitu kami berharap agar potensi Sumber Daya Alam (SDA) Madura dapat dekelola secara maksimal dengan cara pemerintah daerah dan pengusaha lokal saling bersinergi dan mendukung terciptanya pembangunan Madura dan bermanfaat bagi masyarakat Madura dengan memperhatikan kearifan lokal yang ada di masyarakat," pintanya.

Selanjutnya, yang keempat yaitu terjadinya polemik tentang isu RUU kesehatan yang menyamakan tembakau dan turunannya salah satu Zat Adiktif sehingga membuat resah masyrakat madura terutama petani tembakau dan buruh pabrik, maka dari itu meminta dan menekan pemerintah untuk meninjau ulang RUU kesehatan khususnya pasal 154 dan pasal 156.

"Karena berpotensi merugikan banyak pihak khususnya para petani tembakau," pungkasnya.

Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi visi BASSRA yang membangun dengan islami, indonesiawi dan madurawi.

"Tiga hal ini yang disampaikan BASSRA saat rapat bersama Wapres BJ Habibi pada 1994," terang Menko Polhukam. (did).

Untuk diketahui, Bassra adalah perkumpulan ulama pertama di Madura yang lahir pada era tahun 90an oleh para ulama pesantren karismatik di zamannya. Dengan memiliki misi Membangun Madura bukan Membangun di Madura.

Berikut kepengurusan inti Bassra di masing-masing kabupaten di wilayah Madura, meliputi:

Koordinator Bassra Pamekasan :
• KH. Muhammad Rofii Baidhowi (Koordinator pusat)
• KH. Mudatssir Badruddin

Meliputi Koordinator Bassra Bangkalan:
• KH. Syafi’ Rofii (Sekjend)
• KH. Makki Nasir
• KH. Imam Bukhori

Meliputi Koordinator Bassra Sumenep:
• KH. Ahmad Fauzi Tidjani
• KH. M Sholahuddin Abd Waris

Meliputi Koordinator Bassra Sampang:
• KH. Mahrus Malik
• KH. Syafi’ Wahid.