JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Dalam menghadapi Potensi Gorila El Nino, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso gencar melakukan pemetaan kebijakan seputar pertanian di kabupaten setempat.
Upaya tersebut dilakukan pemerintah dengan melakukan serap aspirasi dari masyarakat fan petani dengan cara "A Beg Rembeg" yang terinisiasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso di beberapa kecamatan.
Diketahui, El Nino merupakan sebuah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang berdampak pada berbagai wilayah di dunia, Indonesia termasuk di Bondowoso akan mengalami musim kemarau.
Fenomena El Nino 2024 kali ini diperkirakan menjadi ancaman bagi Indonesia dalam beberapa waktu ke depan. Bahkan, El Nino yang terjadi saat ini berpotensi melebar menjadi Gorila El Nino atau kemarau panjang.
PJ Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa serap aspirasi ini kita menerima segala keluhan petani mulai dari problem pembenihan, pengairan, kelangkaan pupuk dan sebagainya.
"Ini bertujuan bagi Pemerintah, untuk lebih selektif dan tepat sasaran dalam menentukan kebijakan untuk membantu para petani di Bondowoso," katanya usai acara di Desa Jumpong, Sabtu (11/05/2024).
Sementara, salah satu petani desa Jumpong yang mengeluhkan potensi sulitnya air irigasi sawah, mengaku merasa lega atas jawaban PJ Bupati Bondowoso atas pertanyaannya yang langsung mendapat solusi.
"Saya minta agar PJ Bupati dapat instruksikan pihak dinas terkait untuk membersihkan dan memperbaiki saluran irigasi dari hulu ke hilir. Ternyata, pak PJ langsung instruksi bawahannya untuk dilaksanakan seperti yang saya ajukan," jelas Iswanto petani asal desa Jumpong kecamatan Wonosari.
Sementara Kepala DPKP Bondowoso, Hendri Widotono menyebut untuk realisasi program pipanisasi sudah mulai pemberkasan yang selanjutnya diajukan ke PPK Kementrian untuk mendapatkan Surat Keputusan (SK).
"Untuk realisasi secepatnya itu, kan menunggu dari kementrian untuk pipanisasi itu," ungkap Hendri.
Menurutnya, untuk kebutuhan pipanisasi di Bondowoso nantinya, disesuaikan dari ketentuan kementrian yang sementara disama ratakan pengadaannya tanpa mengacu dengan jarak jauh dekatnya kebutuhan.
"Itu nanti kita ajukan permohonan istilahnya diproses agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan jarak jauh dekat," jelasnya.
Terpantau dalam giat kali ini, PJ Bupati mengawali acara Abeg Rembeg dengan mencoba mesin panen padi dilahan yang memang sudah siap panen. (eko).