JATIMPOS.CO/BONDOWOSO - Pemerintah Kabupaten Bondowoso resmi meluncurkan klinik pertanian pertama yang bertempat di Kecamatan Maesan, Program ini ditargetkan menjadi model terintegrasi pertama di Indonesia, dengan misi mewujudkan satu kecamatan satu klinik pertanian.

Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, H. Tohari, menyatakan dukungannya penuh terhadap program tersebut.

Ia menilai, klinik pertanian merupakan inovasi strategis untuk membangkitkan sektor pertanian yang selama ini stagnan akibat minimnya regenerasi.

" Banyak sarjana pertanian yang tidak mau bertani. Dengan adanya klinik ini, kami ingin pertanian kembali bergairah dan mendorong geliat ekonomi dari bawah," Katanya, Selasa (10/06/2025).

Ia menjelaskan, klinik pertanian akan dikoneksikan langsung dengan kios pupuk bersubsidi yang selama ini menjadi tempat utama para petani beraktivitas.

" Tidak ada petani di Bondowoso yang tidak datang ke kios. Maka, kita rancang interaksi langsung di sana, antara petani dan PPL. Masalah RDKK bisa langsung dikoreksi, dan jika ada kendala teknis yang tidak bisa ditangani PPL, akan dibantu oleh para formulator," Ujarnya.

Sementara menurut Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, dalam sambutannya menyebut klinik pertanian sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah memperkuat ekosistem pertanian daerah.

" Klinik pertanian bukan hanya pusat informasi, tetapi juga pusat edukasi dan konsultasi. Kita ingin bukan hanya swasembada, tapi juga kesejahteraan dan daya saing petani meningkat," ungkapnya.

Menurutnya, tantangan pertanian ke depan sangat kompleks, mulai dari anomali iklim, serangan hama, hingga persaingan harga.

" Oleh sebab itu, Pemkab menggagas pendekatan heksahelix yang melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media, dan sektor keuangan, " Paparnya.

Program ini juga dikaitkan dengan transformasi pertanian melalui digitalisasi, asuransi tani, dan kemitraan dengan BUMN.

" Pola ini bukan sekadar regulasi, tapi jadi karakter pertanian Bondowoso ke depan. Ini mungkin pertama di Tapal Kuda, Jawa Timur, bahkan nasional,” pungkasnya.

Diketahui, Program “Satu Kecamatan Satu Klinik Pertanian” akan disosialisasikan secara masif dan ditargetkan meluas ke setiap desa melalui sinergi antara Dinas Pertanian, DPRD, serta para mitra dan formulator pertanian di Bondowoso. (Eko)