JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan menggelar aksi penggalangan dana. Hal itu dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap korban bencana tanah longsor yang menimpa sejumlah santri Pondok Pesantren (PP) An-Nidhomiyah, Desa Bindang Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Ketua Komisariat PMII UIM, Ali Wafa mengatakan, aksi kemanusiaan yang digelar di traffic light simpang empat Jalan Jokotole Pamekasan itu dilakukan mulai pukul 07.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Aksi itu melibatkan puluhan kader PMII UIM dan hari Kamis kemarin, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 2.503.100.
Diungkapkannya, dana itu akan disalurkan kepada Ponpes An-Nidhomiyah agar bangunan pesantren yang rusak akibat tanah longsor dapat segera dibangun kembali sehingga kegiatan pesantren dapat kembali berjalan seperti sedia kala. Selain itu, juga diberikan kepada keluarga korban yang telah ditinggal.
Pria yang akrab dipanggil Wafa itu mengatakan, aksi penggalangan dana itu merupakan instruksi dari Pengurus Cabang (PC) PMII Pamekasan melalui surat instruksi nomor 060.PC-XXX.V-04.8.01-020.A-I.02.2021 agar seluruh pengurus komisariat dan pengurus rayon di Pamekasan menggelar aksi penggalangan dana.
"Ini panggilan kemanusiaan. Karena ini musibah kita bersama. Penerapan hablum min al-nas kita terapkan sekarang," kata Ketua Komisariat PMII UIM, Ali Wafa, Jum'at (26/2/2021).
Melalui instruksi itu, aksi penggalangan dana akan dilaksanakan selama dua hari, sejak hari Kamis (25/2/2021) kemarin, hingga sekarang. Puluhan kader PMII UIM akan kembali dikerahkan agar dana terkumpul semakin banyak dan bisa meringankan beban korban terdampak musibah tanah longsor di Desa Bindang.
Wafa mengungkapkan, pihaknya sangat berduka dan turut berbelasungkawa atas terjadinya bencana alam yang telah menewaskan lima orang santri itu. Menurutnya, musibah tersebut merupakan musibah bagi seluruh elemen masyarakat Pamekasan termasuk bagi seluruh kader PMII UIM.
Pihaknya berharap, dengan bantuan yang ala kadarnya itu, pembangunan Ponpes An-Nidhomiyah bisa segera dilaksanakan. Selain itu, pihaknya berharap agar bencana serupa tidak terjadi kembali di bumi gerbang salam.
“Atas nama seluruh kader PMII UIM, kami sangat berduka. Mudah-mudahan segelintir bantuan yang kami haturkan untuk korban bencana bisa meringankan beban para korban,” paparnya.
Diketahui, bencana tanah longsor terjadi di Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan pada Rabu (24/2/2021) dini hari. Gerusan tanah terjal menimbun bangunan musala dan dua kamar santri putri Ponpes An-Nidhomiyah. Akibatnya, lima orang santri putri meninggal dunia. Dua orang santri selamat, namun satu di antaranya mengalami patah tulang. (did)