JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara deklarasi Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM) di Aula Bersama Jalan Raya Pasar Belumbungan, Larangan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Sabtu (6/8/2022).
Acara yang diikuti oleh Pedagang Tembakau, Tokoh Ulama dan ribuan petani tembakau se-Madura tersebut bertemakan "Menggugat kejayaan petani tembakau Madura."
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa 40% produksi tembakau di Indonesia berasal dari Provinsi Jawa Timur dan sekitar 35% dari Madura. Kata Khofifah sapaan akrabnya, sekitar dua setengah tahun yang lalu pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan Menteri Keuangan untuk menyampaikan persoalan tembakau.
"Apa yang tadi disampaikan oleh bapak Khoirul Umam (Ketua P4TM), dua setengah tahun lalu saya juga menyampaikan itu ke Bu Menteri Keuangan beberapa dirjen mengikuti beliau," ucap Gubernur Khofifah Indar Parawansa.
"Waktu itu direkomendasikan agar ada semacam training house. Tadi pagi saya matur ke KH. Rafi'i dan barusan saya matur ke bapak Achsanul Qosasi Anggota BPK RI, bahwa tidak jauh dari tempat ini ada Bakorwil. Bakorwil ini siap untuk dijadikan training house bagi para petani tembakau se-Madura. Silahkan, jadi akan ketemu, ini para petani tembakau, ini trader dan ini Buyer," tambahnya.
Menurutnya, ada tiga training house di wilayah Jawa Timur. Meliputi Bakorwil di Pamekasan, Bakorwil Bojonegoro, dan Bakorwil Jember. Sebetulnya, ucap Khofifah, opsi untuk bisa mengikhtiarkan persoalan tembakau sudah pernah dilakukannya.
"Tinggal nanti bagaimana para Bupati se-Madura dan pengurus P4TM se-Madura lalu ulama-lama Basra bersama-sama mencari format terbaik," ujar Khofifah.
Khofifah berjanji dalam waktu dekat akan memfasilitasi pertemuan yang akan digelar oleh P4TM bersama stakeholder terkait untuk mencari solusi tembakau Madura.
"Pertemuan yang disampaikan oleh pak Khoirul Umam antara P4TM dengan pabrikan kalau itu salah satu rekomendasi insyaallah saya akan memfasilitasi pertemuan itu," tegasnya.
Lebih lanjut, dia menuturkan beberapa hal yang berkaitan dengan tembakau, bahwa dirinya hampir setiap tahun mengirim surat kepada Presiden RI untuk tidak menaikkan harga cukai rokok kretek.
"Karena sejak zaman Gusdur, saya sudah terlibat di dalamnya dan awal pemerintahan pak Jokowi saya termasuk yang membahas di dalamnya," paparnya.
Terpisah, Ketua Umum P4TM Khoirul Umam menyampaikan, bahwa tujuan digelarnya deklarasi P4TM tersebut yaitu sebagai salah satu wadah Aspirasi dari pada petani tembakau se-Madura.
"Untuk menindaklanjuti keluhan-keluhan petani dan pedagang tembakau. Kita mengusahakan mudah-mudahan kedepan pihak pemerintah dan pabrikan bisa merespon apa yang diinginkan petani," pungkasnya. (did)