JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Melimpahnya komoditas porang di wilayah Kabupaten Madiun menjadi perhatian khusus dari Pemerintah Pusat.

Mengingat komoditas yang satu ini masih langka, maka Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo meminta agar para petani maupun pemerintah tidak mengekspor katak atau biji porang. Para petani diperbolehkan ekspor hanya dalam bentuk tepung atau cif agar memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.

" Kami akan siapkan porsi yang kuat sehingga Pemerintah Provinsi Jatim juga harus siap,” kata Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo usai menghadiri panen porang di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis (17/6/2021).

Sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Pusat, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan sebesar Rp 11 Miliar lebih yang diterima langsung oleh Bupati Madiun. Dana bantuan tersebut nantinya bakal dipergunakan untuk mendukung sektor pertanian, perkebunan berikut sarana dan prasarananya.

" Begitu melihat umbi - umbi porang yang memiliki ukuran cukup besar, kita optimis kalau potensi pertanian di Kabupaten Madiun ini bakal memiliki andil besar untuk ketahanan ekonomi dan menopang pangan nasional, " ucapnya.

Syahrul Yasin Limpo mengaku, ia diperintah langsung oleh Presiden Jokowi agar porang menjadi komoditas andalan di Indonesia selain sarang burung walet.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy mengatakan, porang memiliki peran besar dalam mengentaskan kemiskinan di wilayah Kabupaten Madiun. Ia berharap, ke depan perkembangan industri porang harus menjamin kesejahteraan petani porang.

"Jangan sampai porang ini ketika menjadi komoditas intan nasional justru nasib petani porang semakin terpuruk, itu yang harus kita tekankan," katanya.

Menurutnya, di Eropa porang dari Kabupaten Madiun sangat fenomenal karena mengandung glukomanan yang berguna untuk kesehatan, utamanya bagi orang yang diet. Bahkan ada yang diolah menjadi mie yang nilai jualnya sangat tinggi.

Ia juga berharap, ke depan Kementan mampu mengembangkan produk olahan berbahan porang, sehingga mampu menggeser jenis tanaman yang tidak ramah bagi kesehatan.

" Sekarang di pasar ada mie berbahan porang yang harganya sangat keren, dan itu sebagian besar masih impor, mudah-mudah pak menteri pertanian bisa menggeser, jenis makanan yang tidak ramah bagi kesehatan, " pungkasnya. (jum).