JATIMPOS.CO/JOMBANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang sukses melakukan ekskavasi situs Pandegong, di Dusun/Desa Menganto Kecamatan Mojowarno. Ekskavasi yang dilakukan 10 hari (16 - 25 Februari) tersebut merupakan komitmen Pemkab Jombang melakukan penyelamatan situs purbakala.
Kepala Disdikbud, Senen, menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kerjasama BPK wilayah XI Jawa Timur dalam melaksanakan ekskavasi tahap empat. ’’Kami menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang luar biasa sehingga kita bisa menyelesaikan ekskavasi situs Pandegong tahap 4 ini,’’ terangnya.
Dalam ekskavasi itu, tim berhasil menampakkan seluruh area luar candi. Mulai timur, utara, barat dan selatan. Tim juga menemukan sejumlah obyek diduga cagar budaya mulai pemberat jala, pecahan keramik dinasti Song, koin kuno dinasti Tang hingga fragmen potongan arca. Tiga candi perwara atau candi wahana juga berhasil ditampakkan dengan jelas.
’’Temuan obyek diduga cagar budaya (ODCB) dalam ekskavasi ini akan kita dijadikan referensi penetapan cagar budaya tingkat kabupaten,’’ tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Kabid Kebudayaan, Dian Yunita Sari. Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BPK Jatim dan semua pihak yang turut berkontribusi dalam pelaksanaan ekskavasi situs Pandegong. ’’Semoga kami terus bisa bersinergi dengan BPK dan tim untuk perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan kebudayaan (cagar budaya) di Jombang khususnya,’’ harapnya.
Dari hasil ekskavasi tersebut, diketahui candi Pandegong telah mengalami kerusakan yang cukup masif terutama di sisi timur dan sudut tenggara candi utama. ’’Namun demikian berdasarkan data arkeologis yang tersisa, candi ini layak dilestarikan mengingat pola ruang candi yang terdiri dari candi utama dan tiga candi perwara di wilayah Jombang baru kali ini ditemukan. Terlebih berdasar kajian sementara, candi ini dari masa abad 12 masehi. Sehingga menjadi salah satu bukti fisik peradaban masa lalu yang penting dilestarikan,’’ pungkasnya. (her)