JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Ratusan hektar tanaman durian yang bisa dipanen setiap tahun baik di lahan milik penduduk Desa Duyung Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Sehingga bersamaan  dengan peringatan Ruwah Desa. Desa Duydiimpin oleh Kades Bambang Juriyanto  tersebut, diresmikan sebagai Kampung Durian di  oleh Bupati Mojokerto Hj. Ikfina Faymawati, Sabtu (4/3) siang.

Peresmian kampung durian itu memperkuat destinasi wisata yang ada di wilayah Kecamatan Trawas karena potensi yang cukup besar di wilayah tersebut. Baik yang berada di hutan yang dikelola Perhutani maupun di lahan pekarangan milik warga.

Peresmian Kampung Durian Desa Duyung itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Ikfina. Dalam kesempatan tersebut Bupati Ikfina juga memberikan santunan jaminan kematian kepada 3 warga Desa Duyung yang berstatus pekerja bukan penerima upah senilai masing-masing 42 juta.

Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengatakan, buah durian di desa Duyung ini memang menjadi potensi yang luar biasa dalam pengembangan wisata desa. Terlebih kini sudah ada ratusan hektare tanaman durian yang bisa dipanen setiap tahun baik di lahan milik penduduk maupun di lahan milik perhutani yang semuanya juga dikelola penduduk.

"Ini adalah suatu hal yang perlu disyukuri. ini perlu dipertahankan agar durian ini menjadi komoditi yang diandalkan oleh Desa Duyung. Tidak perlu wisata yang aneh-aneh. Cukup durian ini saja. Tinggal bagaimana kita tarik wisatawan dari luar untuk menikmati durian di sini," kata Ikfina dalam acara peresmian Wisata Kampung Durian, sekaligus ruwah Desa Duyung itu.

Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto itu berharap melalui kampung durian ini Desa Duyung bisa menjadi sentra produksi durian dan pengolahan produk berbahan durian. Sehingga melalui durian ini bisa mensejahterakan seluruh masyarakat Desa Duyung.

"Untuk itu tugas kita adalah bagaimana durian ini secara utuh memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dari buahnya, isinya maupun kulit. Kalau bisa kulitnya juga bisa kita olah menjadi sesuatu yang berharga," jelasnya.

Sementara itu Kepala Desa Duyung Juniarto Bambang S mengatakan tingginya permintaan durian membuat perputaran ekonomi di desa dengan dua dusun ini mengalami peningkatan. Bahkan per harinya bisa capai Rp 3 juta per rumah. Khususnya di musim durian sekarang.

"Setiap hari kampung ini dipenuhi deretan mobil mewah selalu berjajar parkir di depan rumah warga. Per hari per rumah bisa jual 100 biji lebih. Jika dirata-rata harganya Rp 25-30 ribu, maka per rumah bisa capai Rp 2-3 juta per hari. Artinya dalam musim durian ini perputaran ekonomi di Desa Duyung bisa mencapai ratusan juta,’’ pungkasnya. (din)