JATIMPOS.CO//SURABAYA- Untuk menginformasikan dan penyebarluaskan koleksi museum kepada masyarakat; meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap sebagai destinasi wisata budaya; pengetahuan museum, maka Museum Negeri Mpu Tantular menggelar Pameran Koleksi Senjata dari Zaman ke Zaman.

Pameran berlangsung di Museum Negeri Mpu Tantular Sidoarjo, mulai tanggal 25 hingga 29 November 2021. “Selain itu pameran ini untuk meningkatkan kedekatan (engagement) antara museum, komunitas, dan masyarakat,” ujar Dwi Supranto, SS, MM, Plt Ka UPT Museum Mpu Tantular pada pembukaan pameran, Kamis (25/11/2021).

Kegiatan pameran temporer koleksi museum dilaksanakan dalam bentuk display informasi dan koleksi. Pengunjung dapat menikmati sajian informasi koleksi secara langsung dengan mengunjungi lokasi pameran. Selain itu masyarakat dapat juga mengikuti pameran koleksi tematik dengan mengikuti pameran secara online jarak jauh.

Menurut Dwi Supranto, hasil yang ingin dicapai dari kegiatan Pameran Koleksi, Museum Senjata Dari Zaman Ke Zaman ini adalah : sajian display pameran dan katalog pameran sebagai media penyampaian informasi koleksi kepada masyarakat.

“Tersebarnya informasi koleksi kepada khalayak sehingga dapat meningkatkan wawasan sejarah dan budaya dan tercipta keterikatan (engagement) antara museum dan masyarakat,” ujarnya.

Di museum mpu tantular disimpan bermacam-macam jenis koleksi dari berbagai corak kebudayaan, khususnya kebudayaan Jawa Timur. Dari jenis koleksi masa prasejarah hingga jenis koleksi masa kini.

Murah Tapi Berkualitas
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Provinsi Jatim, Sinarto, S.Kar, MM dalam amanat yang disampaikan Plt Ka UPT Museum Mpu Tantular Dwi Supranto, SS, MM mengatakan, museum pemerintah sebagai lembaga publik memiliki pekerjaan besar yang harus dituntaskan ke depan. Seperti diketahui banyak museum swasta telah berkembang sedemikian rupa.

Dengan dukungan dana dan sumber daya manusia yang unggul maka upaya pengelolaan museum dapat berlangsung secara optimal. Keberadaan museum pemerintah seperti museum Mpu Tantular diharapkan bisa menjadi destinasi wisata budaya yang tidak hanya murah namun juga berkualitas.

“Museum ke depan tidak hanya menjadi tempat belajar namun juga destinasi wisata yang mengemban tugs edukatif dan rekreatif sekaligus,” ujar Kadisbudpar Jatim, Sinarto, S.Kar, MM.

Upaya melengkapi prasarana mulai dilakukan termasuk mencoba untuk membuat konten-konten virtual yang diharapkan bisa menjadi alternatif penyajian atau display pameran koleksi museum.

Pameran tematik di dalam museum adalah media komunikasi museum untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan budaya bangsa. Museum menyediakan Koleksi benda-benda bersejarah sebagai media pembelajaran bag masyarakat tentang kekayaan khazanah kebudayaan masa lalu.

Senjata misalnya adalah bagian dari artefak budaya yang menarik dan perlu untuk diangkat ke permukaan sebagai warisan sekaligus pusaka bangsa. Keris seperti diketahui telah menjadi warisan dunia yang diakui oleh UNICEF sebagai intagible heritage.

“Namun senjata tidak hanya Keris, ada macam-macam artefak senjata lain seperti tombak, cundrik, candrasa, trisula, dan lain sebagainya. Di beberapa kesempatan penamaan tosan aji sering dipopulerkan untuk menyebut aneka senjata pusaka ini. Istilah tosan aji lebih bisa mewakili kategori senjata yang terdiri dari beberapa senjata di sekitar varian keris yang bermacam-macam,” ujar Kadisbudpar Jatim. (iz)