JATIMPOS.CO/SIDOARJO - SMK KRIAN 1 Sidoarjo turut berupaya menekan angka pengangguran di Sidoarjo. Salah satunya berkolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja (Sidoarjo) menggelar job matching di Aula Gedung Serba Guna SMK KRIAN 1 Sidoarjo, Senin (15/5/2023).

Hadir juga Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali sekaligus membuka Job Matching dengan didampingi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sidoarjo Ainun Amalia.

Sejak mulai dibuka, berbagai jenis perusahaan yang ada di job matching langsung diserbu para pelamar kerja. Mereka adalah alumni dan lulusan siwa-siswi SMK KRIAN 1 Sidoarjo.

"Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha dan para pencari kerja. Sehingga perusahaan dapat menemukan calon pekerja sesuai kualifikasi yang mereka terapkan. Begitu sebaliknya pencari kerja dapat menemukan posisi yang sesuai dengan keahliannya", ujar Gus Mudhlor akrab Bupati Sidoarjo disapa.

Gus Mudhlor saat berbincang dengan perusahaan rekanan di Job Matching.

Job Matching selain untuk memfasilitasi para pencari kerja, hal ini juga sebagai upaya mendukung pemkab untuk menekan angka pengangguran di Sidoarjo.

Kendati demikian, SMK punya sumbangsih besar terhadap negara. Sehingga pihaknya juga menyampaikan kalau angka pengangguran di Sidoarjo masih sangat tinggi.

“Angka pengangguran di Sidoarjo pada tahun 2021 itu sekitar 15 koma sekian persen. Lalu kemudian kita intervensikan melalui Bursa Kerja khusus (BKK) pada tahun 2022, sehingga turun menjadi 10,68 persen.

Ia juga menambahkan, bahwa data yang terakhir diterima itu turun menjadi 5,72 persen. Dimungkinkan ini merupakan dampak adanya pekerja cewek yang sudah menikah, dan sudah berwirausaha. "Ini yang harus kita dorong dan menjadi atensi pemerintah,” tukasnya.

Masih dijelaskan Gus Muhdlor, bahwa kalau di tahun 2023 pemerintah punya program dengan target investasi 7 Triliun. Namun, faktanya angka tersebut menjadi 14 triliun, sehingga hal ini harus menjadi kabar yang menggembirakan bagi daerah. Tetapi, para pelaku usaha yang ada adalah pelaku usaha padat modal.

“Kalau yang hadir adalah pelaku usaha yang bermodal, maka mereka lebih memilih menggunakan mesin-mesin yang canggih. Misalnya, area usahanya 2 hektare namun pekerjanya cuman 70 orang. Dikarenakan pelaku usaha ini sudah menggunakan robot semua.

Nah, untuk bisa masuk kesana dibutuhkan pekerja yang mumpuni. Untuk itu kita harus prioritaskan kompetensi anak didik kita.

Disamping itu Ari, saat melamar pekerjaan saat Job Matching di SMK KRIAN 1 mengaku ingin secepatnya langsung dirinya mendapatkan kesempatan kerja dan diterima.

“Iya saya ingin setelah lulus langsung kerja saja. Jadi ikut daftar juga,” ungkapnya.

Sementara, Kepala sekolah SMK KRIAN 1 Sidoarjo, Dhini Mekarsari mengatakan bahwa ada sekitar 15 perusahaan yang menjadi rekanan di SMK 1 Krian.

“Saat ini terdapat 58 lowongan pekerjaan yang dibutuhkan untuk 448 tenaga kerja. Sehingga ini kesempatan yang baik dan tidak boleh terlewatkan. Kami akan terus mengasah kemampuan anak didik di SMK KRIAN 1, agar nanti mempunyai daya saing tinggi,” jelas Dhini.

Masih menurutnya, saat ini SMK KRIAN 1 mempunyai program yang beristilahkan BMW (Bekerja, Melanjutkan dan Wirausaha).

Artinya setelah mereka lulus nanti tidak akan repot-repot mencari pekerjaan. Kemudian Melanjutkan adalah agar banyak juga anak didik kami yang melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.

Terakhir arti dari Wirausaha, yakni menciptakan lapangan kerja sendiri alias berwirausaha. "Oleh karenanya, sejak masuk di SMK KRIAN 1 mereka sudah kami beri bekal jiwa enterpreneur,” tukasnya.

Diwaktu sama, Kadisnaker Sidoarjo, Ainun Amalia menuturkan bahwa Job Matching ini juga memberi fasilitas kepada mereka.

Pasalnya, tiap tahun angka pengangguran pasti bertambah. Contoh halnya, SMK KRIAN 1 tiap tahun meluluskan 600 siswa. "Belum juga sekolah-sekolah yang lain yang ada di Sidoarjo, " pungkasnya. (zal).