JATIMPOS.CO/MALANG -  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuat program pengabdian kepada masyarakat yang disebut "UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah".

Program ini dimulai pada tahun 2023 di seluruh Jawa Timur dengan tujuan membangun Qaryah Thayyibah (Smart Village) di setiap lokasi pengabdian.

Di Jawa Timur, terutama di Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, program "UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah" adalah upaya nyata untuk mewujudkan Qaryah Thayyibah atau Smart Village melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Banyak orang, terutama pedagang kecil, mengalami kesulitan ekonomi selama pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan mereka meminjam uang dengan bunga tinggi. Ini adalah salah satu masalah yang diatasi oleh program ini.

Tujuan program ini adalah untuk mencegah masyarakat terjerat dengan rentenir dengan memberikan bantuan dan pendidikan untuk mendorong mereka dalam pemberdayaan ekonomi. Fokusnya adalah untuk membantu masyarakat miskin di kota-kota setelah pandemi yang masih berhutang pada rentenir.

Kegiatan berlangsung dari April hingga Agustus 2023. Ada beberapa langkah dalam kegiatan ini, seperti pendampingan penghitungan ekonomi usaha, diskusi fokus dengan UKM binaan, dan sosialisasi program kepada tokoh masyarakat dan warga binaan. Selain itu, lembaga nirlaba juga didirikan untuk membantu masyarakat binaan.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 50 kelompok yang terdiri dari mahasiswa dan dosen UIN Maulana Malik Ibrahim. Salah satu kelompok dipimpin oleh Umrotul Khasanah, seorang dosen, dengan enam orang, termasuk dua mahasiswa dan empat dosen.

Peningkatan pemahaman tentang ekonomi syariah, penurunan ketergantungan pada rentenir, peningkatan pendapatan keluarga, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, peningkatan partisipasi masyarakat, pembentukan lembaga nirlaba, dan perubahan perilaku keuangan yang positif adalah beberapa dampak besar dari program ini.

Program ini diharapkan membantu masyarakat memahami dampak. Diharapkan melalui program ini, masyarakat akan belajar tentang konsekuensi penggunaan dana rentenir untuk usaha mereka dan menjadi mampu menciptakan kemandirian ekonomi keluarga mereka sendiri.

Sesuai dengan visi Qaryah Thayyibah atau Smart Village, program ini dimaksudkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera. Diharapkan bahwa program ini akan membantu orang-orang keluar dari jeratan rentenir, meningkatkan kemakmuran ekonomi, dan membentuk komunitas yang lebih mandiri yang menyadari pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. (zm)