JATIMPOS.CO/JEMBER - Guna tingkatkan literasi berbahasa Indonesia secara baik dan benar, beberapa mahasiswa Polije di dampingi dosen mereka melakukan pembentukan sebuah klub Literasi Bahasa di sebuah Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Jember.

Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dalam segi pendidikan. Bertempat di SMP 2 Sukowono, Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Mengingat lokasi ini berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan lokasi yang jauh dari perkotaan.

Ketua Tim Pengabdian Polije, Meiga Rahmanita mengatakan bahwa pentingnya kesadaran Literasi berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI.

"Berawal dari keprihatinan kami tentang kurangnya Literasi Bahasa Indonesia disini, maka kami melakukan pendampingan membuat klub Literasi Bahasa sejak remaja. Padahal ketrampilan berbahasa itu wajib dimiliki oleh setiap orang," kata Meiga saat dikonfirmasi disela kegiatan, Rabu (17/7/2024).

"Apalagi, literasi mempunyai peran penting terhadap kemajuan suatu bangsa serta mampu meningkatkan daya saing warganya di kancah internasional," sambungnya.

Dengan adanya niat positif dan melalui proyek kegiatan pengabdian, melakukan pembentukan Klub Literasi bahasa di salah satu SMP di Jember. Untuk menstimulus kepedulian masyarakat khususnya wilayah pendidikan.

"Untuk saat ini kami lakukan di SMP Negeri 2 Sukowono. Tidak menutup kemungkinan, nantinya akan menstimulus keinginan dari sekolah-sekolah lain untuk melakukan hal serupa (membentuk Klub Literasi Bahasa)," ungkapnya.

Klub Literasi Bahasa yang telah dibentuk di SMP Negeri 2 Sukowono, kata Meiga yang juga Dosen Bahasa Inggris di Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata Polije itu, siswa sekolah tidak hanya disuruh membaca buku.

"Siswa juga diberikan kegiatan pasca membaca, seperti menulis ulasan sederhana mengenai buku yang dibaca, membuat karya pohon pesan moral, kegiatan bercerita sederhana, dan sebagainya," tambahnya.

"Kegiatan pasca membaca Klub Literasi Bahasa ini dirancang sedemikian rupa. Agar siswa mendapatkan kesempatan untuk melatih kemampuan berbahasa mereka, baik secara lisan maupun tulisan. Setelah mereka selesai membaca. Selain itu, bertujuan juga untuk menghapus persepsi bahwa kegiatan literasi itu selalu berkaitan dengan kegiatan membaca yang membosankan," terangnya.

Sebagai tindak lanjut dari progres Klub Literasi Bahasa yang dibentuk. Tim Pengabdian juga memberikan bantuan sejumlah buku bacaan yang menarik dan sesuai dengan level siswa. 

"Bertujuan untuk menambah ragam bahan bacaan yang bisa mereka baca di sekolah, sekaligus menarik minat baca mereka. Kami juga mengenalkan buku elektronik serta dibimbing untuk mendaftar keanggotaan dan mencari bahan bacaan di iPusnas. Melalui kegiatan ini, diharapkan juga para siswa dapat mengakses bahan bacaan kapanpun dan dimanapun mereka berada,” tutupnya.

Dari kegiatan yang berlangsung selama kurun waktu 5 bulan, yakni dari Februari - Juli 2024. Para siswa di SMP Negeri 2 Sukowono, khususnya siswa kelas VII - VIII. Para siswa siswi lebih tertarik membaca dan mengulas lebih dalam bacaan bacaan yang berbahasa Indonesia, salah satunya diucapkan oleh Akmal Hidayat, Siswa kelas VIII.

"Dari kegiatan Bapak dan ibu dosen dan juga kakak-kakak mahasiswa. Saya jadi senang baca buku. Padahal baca buku seperti halnya novel atau buku pelajaran pusing karena terlalu banyak. Saya lebih suka cari info di Google," ujar Akmal Hidayat.

"Ternyata baca buku tidak membosankan, karena ada hal menarik setelah kita ikut Klub Bahasa ini. Kita bisa mengkaji apa yang kita baca menjadi kutipan-kutipan khusus. Untuk lebih mudah memahami. Awalnya bosan, tapi jadi menarik juga," pungkasnya. (Ari)