JATIMPOS.CO/BLITAR - Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar mengadakan Workshop Parenting dengan tema " Peran Orang Tua Anak Usia Dini dalam Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19 ".
Acara tersebut dilaksanakan di Aula Garuda Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, (23/10/2020) beberapa waktu lalu.
Hadir dalam kegiatan tersebut Orang Tua (Ortu) Wali Murid TK dan KB sejumlah 100 orang yang terbagai dalam dua angkatan. Sementara nara sumber yaitu dari Blitar Heritage Society Indah Iriani Pemeharti, pakar budaya, Lingkar Pena Indonesia Titiek Setyani, penulis cerita anak, dan Asli Setianingsih, pendongeng 20 besar versi Kemendikbud.
Seiring berkembangnya penularan virus covid-19 yang telah menjangkiti masyarakat Indonesia sejak 6 bulan kebelakang, permasalahan lain pun muncul dari sisi psikologis, sosial dan ekonomi.
Keterbatasan masyarakat berakatifitas keluar rumah untuk bekerja maupun bersekolah memunculkan kejenuhan yang tidak hanya dialami oleh orang dewasa melainkan juga anak-anak usia dini yang dituntut belajar dari rumah. Memang tidak menutup kemungkinan sejak 16 Maret 2020 kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Blitar dilaksanakan secara online.
Sesuai kebijakan maupun peraturan Pemerintah Pusat hingga daerah tidak terlepas sesuai protokol kesehatan untuk pendidikan terpaksa berada dikondisi belajar dari rumah tanpa adanya persiapan psikis sebelumnya.
Mengutip dari berbagai sumber selaku Kepala Dinas Pendidikan Budi Kusumarjoko melalui Kabid Pnf beberapa kali telah melakukan riset, ternyata ada hambatan ataupun keluhan saat pencapaian belajar anak dengan sistem daring.
" Namun disinilah peran orang tua yang harus dimaksimalkan untuk meningkatkan prestasi belajar anak didik, " tuturnya.
Sesuai dengan tujuan seminar yang telah dilaksanakan, yakni peranan orang tua untuk anak usia dini dalam pembelajaran di masa pandemi covid-19, sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi di era pandemi.
" Acara yang telah berlangsung dari peserta yang hadir salah satunya pasangan suami istri yang berdomisili di wilayah Kabupaten Blitar, " imbuhnya.
Lebih lanjut dia katakan, memang banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh peserta, sehingga panitia perlu memilah dan menggabungkan pertanyaan yang masuk.
Salah satu pertanyaan disampaikan oleh peserta yaitu " Anak saya berumur 6 tahun karena sekolah online hanya diberikan tugas melalui handphone, bagaimana sikap orang tua apabila anaknya tersebut yang berdampak lebih memilih bermain dari pada belajar ataupun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru? Bolehkah memaksa anak agar mau diajak belajar dan mengerjakan tugas dari guru pengajar? " tanya salah satu ibu peserta yang hadir, " terangnya. (Kmf/adv).