JATIMPOS.CO/SUMENEP - Demi meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Bupati Ach Fauzi telah menyiapkan program Sumenep Cerdas. Dalam program yang menjadi bagian visi misinya itu diharapkan pendidikan semakin maju.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Mohammad Iksan menyampaikan, secara garis besar program Bupati itu terkonsentrasi pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) serta pembenahan sarana prasarana satuan pendidikan di bawah naungan Disdik.
"Ini adalah visi misi Bupati dalam membangun IPM, jadi kedepan SDM harus ditingkatkan utamanya SDM Guru, kemudian sarana prasarana diperhatikan dan yang paling penting kinerja yang baik dari para guru, kepala sekolah dan masyarakat pendidikan," ujar Mohammad Iksan, Jumat (10/12/2021).
"Jadi pak Bupati memang konsen untuk membangun SDM terutama SDM guru yang berada di kepulauan. Termasuk sarana prasarana pendidikan di kepulauan diproyeksikan bisa memadai," tambahnya.
Iksan menyebutkan anggaran pendidikan di Sumenep setiap tahunnya dibagi menjadi dua yakni untuk daratan 60 persen dan kepulauan 40 persen. Dari anggaran tersebut diperlukan pengawasan dari berbagai pihak agar berjalan dengan baik.
"Termasuk kontrol dari masyarakat kepulauan, jika ada guru atau kepala sekolah ditemukan tidak masuk sekolah maka silakan laporkan. Laporannya sendiri masyarakat dapat langsung ke Dewan Pendidikan Sumenep (DPKS), organisasi profesi guru dan LSM," jelasnya.
Ditanya sejauh mana fungsi pengawasan berjalan, ia menjawab fungsi kontrol kurang optimal.
"Kalau berjalan iya, tapi hemat saya kontrol pendidikan sejauh ini jauh dari harapan. Meski kami tidak bisa langsung mengontrol dari kantor, ada organisasi profesi atau masyarakat yang aktif di LSM masih belum maksimal. Makanya kedepan kami harap bisa kolaborasi untuk mengontrol supaya pendidikan di Sumenep semakin berkualitas," ungkapnya.
Sementara, anggita Dewan Pengawas Pendidikan (DPKS) Sumenep, Busri Toha mengakui pendidikan di Sumenep pada prakteknya masih belum maksimal. Khususnya di kepulauan yang jauh dari akses.
"Sumenep terbagi menjadi daratan dan kepulauan. Salah satu kendala pada fungsi pengawasan karena aksesabilitas kepulauan," katanya.
Ia juga mengatakan, salah satu upaya mewujudkan Sumenep Cerdas yakni setiap sekolah mewajibkan siswa baca buku selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
"Cara ini memang kelihatan mudah tapi sulit dijalani. Kami harap kedepan ada kesinambaungan dari berbagai pihak demi Sumenep Cerdas," ucapnya. (dam)