JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Baddrut Tamam akan memfasilitasi Putra-putri terbaik asal Bumi Gerbang Salam melalui beasiswa kedokteran. Beasiswa kedokteran ini merupakan hasil kerjasama antara Bupati Mas Tamam dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Tujuannya, untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pamekasan agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di bidang kesehatan.
Hal ini disampaikan oleh Mas Tamam pada saat menggelar acara sosialisasi tentang beasiswa kedokteran yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA/sederajat) melalui virtual yang berpusat di Peringgitan Dalam Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Pantauan di lokasi, Bupati Mas Tamam tampak didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Akhmad Zaini, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Pamekasan, Slamet Gustiantoko, dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Abrori.
Selain itu, Kepala Bagian Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Taufikurrahman, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Syahrul Munir, Asisten, Nurul Widiastuti, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Mawardi, dan bidang kemahasiswaan Unair Surabaya.
Menurutnya, program beasiswa kedokteran tersebut merupakan salah satu program prioritas di bidang pendidikan. Hal itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pamekasan.
"Kita memberikan beasiswa kepada anak-anak kita agar bisa mengenyam pendidikan di fakultas kedokteran Unair," kata Bupati Mas Tamam, Rabu (9/3/2022).
Kendati demikian, pihaknya akan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di masa yang akan datang seiring banyaknya kebutuhan dokter di rumah sakit. Program beasiswa Pemkab Pamekasan tersebut untuk memberikan fasilitasi kepada orang tidak mampu agar bisa melanjutkan pendidikannya di fakultas kedokteran ternama di Indonesia.
"Fasilitasi dan beasiswa ini harapan saya seluruh anak-anak kita di MA, SMA atau yang sederajat yang ingin jadi dokter bisa ikut seleksi semua biar kompetisinya semakin ketat," tandasnya.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) itu menegaskan, ketentuan lulus dalam beasiswa itu sesuai dengan standart Unair Surabaya, bukan Pemkab Pamekasan. Artinya, tidak akan ada kongkalikong antara pemkab dengan penerima beasiswa.
"Pemkab hanya menyediakan anggaran bagi yang lulus, mulai SPP sampai living cost-nya. Sosialisasi ini penting agar semuanya tahu, kapan pendaftarannya, dan hal teknik lainnya," tandasnya.
Dia berharap banyak anak Pamekasan yang lulus dalam seleksi kedokteran tersebut agar SDM di bidang kesehatan mumpuni, tentunya dengan kepribadian baik, dan memiliki sosial kemanusiaan yang tinggi dalam berbangsa dan bernegara.
"Generasi hebat masa depan itu bukan generasi yang leyeh-leyah saja, tetapi generasi yang menerpa dirinya dalam pembelajaran yang baik, produktif, positif, serta memiliki kreatifitas, cepat dan inovatif," pungkasnya.
Diketahui, pada tahun 2021 Pemkab Pamekasan telah membiayai lima anak yang berasal dari keluarga tidak mampu melanjutkan kuliah kedokteran di kampus Unair Surabaya. (did)